MAKALAH
“ PENGGALANG RAMU ”
Disusun Oleh :
NAMA : ALFIANA CHANDRA DEWI
KELAS :
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang “ Penggalang Ramu ”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A.
Latar Belakang....................................................................................................
B.
Landasan Hukum................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
A.
Tri Satya..............................................................................................................
B.
Dasa Dharma......................................................................................................
C.
Penggalang Ramu...............................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................
A.
Kesimpulan.........................................................................................................
B.
Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama
organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda
karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota
Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan”
adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi
pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Gerakan Kepanduan (b. Inggris: Scouting)
adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan
kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun
wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para
pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat.
Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal
kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat
lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang
no.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Keputusan Musyawarah Nasional Luar
Biasa Gerakan Pramuka Tahun 2012 Nomor: 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan
Gerakan Pramuka
BAB
II
PEMBAHASAN
A. TRI SATYA
Pengertian
dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan,
Artinya
adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap
anggota Pramuka.
Isi dan Arti Tri Satya adalah sebagai berikut :
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1.
Menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.
2.
Menolong sesama hidup dan
mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3.
menepati Dasa Dharma.
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka
berkewajiban sebagai berikut :
•
Menjalankan kewajiban/Perintah
Tuhan, serta menjauhi segala apa yang menjadi
larangan-Nya.
•
Kewajiban terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
•
Kewajiban terhadap Pancasila,
yaitu dengan cara menghayati dan mengamalkan isinya.
•
Kewajiban terhadap sesama
masyarakat.
•
Kewajiban menhayati dan
mengamalkan Dasa Dharma.
B. DASA DHARMA
Pengertian
Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh,
Dharma
: Perbuatan baik (kebajikan).
Dasa
Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam
bertingkah laku sehri-hari.
Isi dan Arti Dasa Dharma adalah sebagai berikut :
Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia.
3.
Patriot yang sopan dan
kesatria.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, trampil dan gembira.
7.
Hemat, cermat dan bersahaja.
8.
Disiplin, berani dan setia.
9.
Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala
sebagai berikut :
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
·
Menjalankan semua perintah
Tuhan serta meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.
·
Menbaca do’a atau niat karena
Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Patuh dan berbakti kepada kedua
orang tua, serta sayang kepada saudara. Dsb
2.
Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia.
·
Selalu menjaga kebersihan
lingkungan baik disekolah maupun dirumah.
·
Ikut menjaga kelestarian alam,
baik flora maupun fauna.
·
Membantu fakir miskin, yatim
piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang sakit. dsb.
3.
Patriot yang sopan dan ksatria
·
Belajar disekolah dengan baik.
·
Menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda.
·
Membiasakan diri untuk berani
mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar.
·
Ikut serta dalam pertahan bela
Negara.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
·
Patuh kepada kedua orang tua,
guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
·
Berusaha mufakat dalam setiap
musyawarah.
·
Tidak mengambil keputusan
secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah.
5.
Rala menolong dan tabah.
·
Selalu berusaha menolong sesama
yang sedang mengalami musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau
mengharapikan imbalam (pamrih).
·
Tabah dalam mengalami berbagai
kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa.
·
Bersedia menolong tanpa
diminta. dsb.
6.
Rajin, trampil dan gembira.
·
Membiasakan menyusun jadwal
dalam kegiatan sehari-hari.
·
Tidak pernah bolos dari
sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka.
·
Dapat membuat berbagai macam
kerajinan atau hasta karya yang berguna.
·
Selalu riang gembira diwaktu
melakukan kegiatan atau pekerjaan.
7.
Hemat, cermat dan bersahajat.
·
Tidak boros dan bersikap hidup
hemat.
·
Rajin menabung.
·
Bersikap hidup sederhana, tidak
berlebih-lebihan.
·
Tepat waktu (kesekolah,
belajar, latihan, dll).
·
Bisa membuat perencanaan
sebelum tindakan.
8.
Disiplin, berani dan setia.
·
Selalu tepat waktu sesuai
jadwal yang ditentukan.
·
Mendahulukan kewajiban
dibanding sebelum meminta haknya.
·
Berani mengambil keputusan.
·
Tidak mengecewakan orang lain.
dsb.
9.
Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya.
·
Tidak mengelakkan amanat dengan
sesuatu alasan yang dicari-cari.
·
Jujur tidak mengada-ada.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
·
Selalu berfikir positif dan
menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa menyumbangkan saran yang
baik dengan cara yang baik.
·
Berhati-hati mengendalikan diri
dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada
dirinya.
·
Berusaha menjaga diri dalam segala
tindak tanduk perbuatan yang jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan
aturan agama.
C. PENGGALANG
RAMU
1.
Selalu
ta’at menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjama’ah
Aku selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu baik
itu seara berjama’ah maupun secara pribadi.
Seperti sholat subuh aku biasanya sholat berjama’ah
bersama keluarga di rumah, zuhur biasanya aku sholat di mushola sekolah, ashar
biasanya aku sholat secara pribadi di rumah, kalau magrib dan ishaq biasanya
aku sholat berjama’ah di pengajian bersama teman-teman. Aku selalu melakukannya
setiap hari tanpa henti dan jika tdak ada halangan.
2. Dapat
mengetahui dan menjelaskan hari - hari
besar agamanya
Adapun hari-hari besar
agama yang biasa diperingati di Negara Indonesia kita ini yaitu :
1) Islam
a. Idul
Fitri pada tanggal 1 Syawal.
b. Idul
Adha, menyembelih ternak pada hari Raya Haji (10 Zulhijjah) dan hari-hari
Tasyriq (11, 12, 13 Zulhijjah).
c. Tahun
baru Hijriah 1 Muharam.
d. Maulid
Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal.
e. Isra’
Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
2) Kristen
Katholik
a. Paskah
b.Natal
c. Kenaikan
Yesus Kristus
d.Wafat Yesus Kristus
3) Kristen
Protestan
a. Paskah
b. Natal
c. Pentakosta
d. Kenaikan Yesus Kristus
e.Wafat Yesus Kristus
4) Budha
a. Waisak
b. Dan lain-lain
5) Hindu
a. Nyepi
b.Galungan
c. Kuningan
dan lain-lain
6) Kong
Hu Chu
a. Imlek
b.Cap Go Meh dan lain-lain
3.
Dapat
menyabut agama agama yang ada di indonesi beserta tempat ibadahnya
No
|
Nama agama di
Indonesia
|
Tempat ibadahnya
|
1
|
Islam
|
Masjid
|
2.
|
Kristen
|
Greja
|
3.
|
Hidu
|
Pura
|
4.
|
Budha
|
Wihara
|
5.
|
Konghuciu
|
Klenteng
|
4.
Islam
a)
Dapat Melakukan Mandi Wajib dan
Mengerti Penyebabnya
Mandi Wajib dalam agama Islam adalah cara untuk menghilangkan hadats besar, yaitu dengan cara membasuh
seluruh tubuh mulai dari atas kepala hingga ujung kaki.
Hal-hal yang menyebabkan/mewajibkan mandi wajib yaitu :
-
Bersetubuh
-
Keluar
mani/sperma
-
Mati
-
Haid
-
Nifas
(berhentinya darah setelah melahirkan/bersalin biasanya 40 hari setelah
melahirkan)
-
Wiladah
(habis bersalin/melahirkan).
Rukun mandi ada 2 yaitu Niat dan
Membasuh seluruh anggota tubuh.
Adapun tatacara mandi wajib yaitu :
-
Membasuh
ke dua tangan
-
Membasuh
kemaluan
-
Berwudlhu
-
Mencuci
rambut
-
Menyiramkan
air ke atas kepala sebanyak 3 kali
-
Mengguyur
seluruh badan
-
Membasuh
kaki.
b)
Dapat Melakukan Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara
bersama-sama oleh dua orang atau lebih sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW (Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah As’ariyah Sufiyah).
Bagi calon anggota Penggalang Ramu diwajibkan untuk dapat
melakukan shalat berjamaan yang lima waktu sehari semalam, baik dia bertindak
selaku imam maupun makmum.
c)
Dapat Menghafal 5 Macam Doa Harian
dan 5 Macam Surat-Surat Pendek
Bagi calon anggota Penggalang Ramu yang beragama Islam
dianjurkan bahkan diharuskan untuk dapat menghafal 5 macam doa harian seperti doa
sebelum dan sesudah makan, doa akan dan bangun tidur, doa akan dan setelah
belajar, doa bepergian atau keluar rumah, doa masuk dan keluar jamban, dan
doa-doa lainnya yang telah dihafal oleh calon anggota Penggalang Ramu.
Selain doa-doa harian, seorang calon anggota Penggalang Ramu
yang beragama Islam diharuskan dapat menghafal 5 macam surat-surat pendek yang
terdapat pada ayat Suci Al-Qur’an, seperti surat An-Nas, Al-Falak, Al-Iqlash,
Al-Lahab, An-Nasr, Al-Kafirun, Al-Kausar, Al-Maun dan surat-surat lainnya yang
telah dihafal oleh seorang calon anggota Penggalang Ramu beragama Islam.
5. Dapat menjelaskan tentang Emosi
Emosi merupakan salah satu aspek berpengaruh besar terhadap
sikap manusia. Salah satu definisi akurat tentang pengertian emosi
diungkap Prezz (1999) seorang EQ organizational consultant dan pengajar
senior di Potchefstroom University, Afrika Selatan, secara tegas mengatakan
emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu.
Sifat dan intensitas emosi biasanya
terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil
persepsi terhadap situasi.
Emosi adalah hasil reaksi kognitif
terhadap situasi spesifik. Emosilah yang seringkali menghambat orang tidak
melakukan perubahan. Ada perasaan takut dengan yang akan terjadi, ada rasa
cemas, ada rasa khwatir, ada pula rasa marah karena adanya perubahan. Hal
tersebut itulah yang seringkali menjelaskan mengapa orang tidak mengubah
polanya untuk berani mengikuti jalur-jalur menapaki jenjang kesuksesan. Hal ini
sekaligus pula menjelaskan pula mengapa banyak orang yang sukses yang akhirnya
terlalu puas dengan kondisinya, selanjutnya takut melangkah. Akhirnya menjadi
orang yang gagal.
Emosi pada prinsipnya menggambarkan
perasaan manusia menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Oleh karena emosi
merupakan reaksi manusiawi terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya
tidak ada emosi baik atau emosi buruk.
Dari uraian tersebut diatas emosi
adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas
emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia
sebagai hasil persepsi terhadap situasi.
6.
Dapat
Menyampaikan Pendapat Dengan Baik Dalam Suatu Pertemuan Pasukan Penggalang
Seorang calon anggota Penggalang
Ramu harus mampuh untuk menyampaikan pendapatnya dengan baik dan santun kepada
teman-temannya walaupun pendapatnya cenderung berbeda dengan pendapat
teman-temannya. Selain dia mampuh menyampaikan pendapatnya, dituntut pula dapat
mendengarkan dan menghargai pendapat temannya yang tidak melepas kemungkinan
pendapat tersebut berbeda dengan pendapatnya sendiri.
Dalam terjadinya perbedaan pendapat
inilah seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mampuh memusyawarahkan
perbedaan pendapat tersebut dengan mengedepankan dan mengutamakan azas
kekeluargaan dan kebersamaan tanpa ada yang memaksakan kehendak/pendapat
pribadi atau golongan tertentu saja.
Menyampaikan pendapat dengan baik
dan benar ini biasa dilakukan pada pertemuan pasukan penggalang pada saat
Musyawarah Penggalang dan momentum yang lainnya yang biasa membutuhkan masukan
pendapat antar sesama anggota Pramuka.
7.
Dapat Mengetahui Dan Menjelaskan Manfaat Dari Penghijauan
Manfaat dari penghijauan yaitu :
1. Manfaat Estetis (Keindahan)
Pohon memiliki berbagai macam bentuk
tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu
bila disusun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing
kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan
tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila
sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
2. Manfaat Orologis (Mencegah
Erosi/Pengikisan Tanah)
Akar pohon dengan tanah merupakan
satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi/tanah longsor.
3. Manfaat Hidrologis (Menyerap Air)
Tanaman pada dasarnya akan menyerap
air hujan. Dengan demikian banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan
daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi
manusia dan makhluk lainnya.
4. Manfaat Klimatologis (Dapat
Menyejukkan Udara)
Dengan banyaknya pohon akan
menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk dan
nyaman.adi secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat
besar artinya.
5. Manfaat Edaphis (Sebagai Tempat
Hidup Binatang)
Ini adalah manfaat dalam kaitan
dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon,
secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang
sangat mendukung.
6. Manfaat Ekologis (Keseimbangan
Lingkungan)
Lingkungan yang baik adalah yang
seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau
tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan
keseimbangan lingkungan.
7. Manfaat Protektif (Perlindungan)
Manfaat protektif adalah karena
pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari,
angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi
mata dari cahaya silau.
8. Manfaat Hygienis
Adalah sudah menjadi sifat pohon
pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang sangat
diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida)
yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis,
pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.
9. Manfaat Edukatif (Tempat Belajar)
Berbagai macam jenis pohon yang
ditanam di kota merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai
tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.
8.
Dapat
mengetahui dan memehami tentang HAK PERLINDUNGAN ANAK
Perlindungan
Anak
Perlindungan
anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan pemenuhan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.
Hak Anak
Hak anak
adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dimajukan, dilindungi,
dipenuhi, dan dijamin oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
negara.
9. Ikut
Serta Dalam Kegiatan Perkemahan
Penggalang Sedikitnya 2 Hari, Sesuai Dengan Standar Perkemahan
1.
Dapat menunjukan bukti
fisik ikut serta perkemahan di
gugusdepannya atau kwartir
2.
Membuat laporan mengikuti
perkemahan
10.
Dapat menyebutkan tanda-tanda
pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatnya
I. Apa Tanda Pengenal dalam Gerakan pramuka?
1. Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah
tanda‑tanda yang di kenakan dalam pakaian seragam pramuka, yang dapat menunjukkan
diri seseorang anggota Gerakan Pramuka, satuan, kemampuan, tanggungjawab,
daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan jang
dimilikinya.
2.
Tanda pengenal Gerakan Pramuka secara garis
besarnya meliputi :
a.
Tanda Umum :
Yaitu tanda yang dipakai
secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, putera
maupun puteri.
b.
Tanda Satuan :
Yaitu tanda yang dapat
menunjukkan satuan/kwartir tertentu tempat seorang anggota Pramuka tergabung,
dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di gugusdepan sampai
dengan satuan tingkat Nasional.
c.
Tanda Jabatan :
Yaitu tanda yang
menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seseorang dalam lingkungan Gerakan
Pramuka.
d.
Tanda Kecakapan :
Yaitu tanda yang
menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha
seorang Pramuka, dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
e.
Tanda Kehormatan :
Yaitu tanda yang
menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa,
darma bakti, dan lainnya yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan
Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara dan umat
manusia.
II.
Kelompok dan Macam tanda pengenal.
Berbagai macam tanda
pengenal Gerakan Pramuka dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu :
1. Tanda Umum meliputi : Tanda tutup kepala,
setangan leher, atau pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda
kepramukaan sedunia (Putera dan Puteri).
2. Tanda Satuan meliputi : Tanda barung, regu,
sangga, dan tanda satuan terkecil lainnya tanda gugusdepan, kwartir dan majelis
Pembimbing, Tanda krida dan Satuan Karya, lencana daerah dan tanda wilayah,
tanda satuan pramuka luar biasa dan tanda satuan lainnya.
3. Tanda Jabatan meliputi : Tanda pemimpin dan
wakil pemimpin ; Barung, regu, sangga, dan lain‑lain. Tanda pemimpin dan wakil
pemimpin Krida dan Satuan Karya, Tanda Keanggotan, dewan kerja T/D, Tanda
Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega dan Tanda
Pembina Gugusdepan Pramuka. Tanda Pelatih pembina Pramuka, Tanda andalan dan
pembantu andalan dan tanda jabatan lainnya.
4.
Tanda
Kecakapan meliputi :
a. Tanda Kecakapan Umum :
1) Pramuka Siaga : Mula, Bantu dan Tata.
2) Pramuka Penggalang : Ramu, Rakit dan Terap.
3) Pramuka Penegak : Bantara dan Laksana.
4) Pramuka. Pandega : Pandega.
5) Pembina Pramuka : Mahir Dasar dan Lanjutan.
1) Pramuka Siaga : Mula, Bantu dan Tata.
2) Pramuka Penggalang : Ramu, Rakit dan Terap.
3) Pramuka Penegak : Bantara dan Laksana.
4) Pramuka. Pandega : Pandega.
5) Pembina Pramuka : Mahir Dasar dan Lanjutan.
b. Tanda Kecakapan Khusus :
1) Pramuka Siaga : Tidak bertingkat.
2) Pramuka Penggalang : Purwa. Madya dan Utama.
3) Pramuka Penegak : Purwa. Madya dan Utama.
4) Pramuka Pandega : Purwa. Madya dan Utama.
5) Instruktur : Muda dan Dewasa.
6) Pelatih Pembina Pramuka : Dasar dan Lanjutan.
1) Pramuka Siaga : Tidak bertingkat.
2) Pramuka Penggalang : Purwa. Madya dan Utama.
3) Pramuka Penegak : Purwa. Madya dan Utama.
4) Pramuka Pandega : Purwa. Madya dan Utama.
5) Instruktur : Muda dan Dewasa.
6) Pelatih Pembina Pramuka : Dasar dan Lanjutan.
c. Tanda Kecakapan Pramuka
Garuda untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
5.
Tanda
kehormatan meliputi :
a.
Untuk
peserta didik : Tanda penghargaan mengikuti kegiatan, Lencana
b.
Tahunan
Lencana Wiratama, dan Lencana teladan.
c.
Untuk
orang dewasa meliputi : Lencana tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama,
Lencana Jasa (Darma bakti, Melati dan Tunas kencana).
6.
Bentuk
ukuran warna dan persyaratan untuk menerima tanda pengenal Gerakan Pramuka
diatur dalam PP tersendiri.
11. Mengetahui
nama Ketua RT hingga Lurah atau
setingkatnya di tempat tinggalnya.
1. Dapat menyebut nama dan alamat tinggal
pejabat RT hingga Lurah yang dibuktikan dengan
tanda tangan dan stempel.
2. Dapat menyebutkan tokoh masyarakat ditempat
tinggalnya
12.
Dapat Mengetahui Dan
Menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut
Satya adalah :
1) Janji yang diucapkan secara sukarela
oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan
keanggotaan.
2) Tindakan pribadi untuk mengikat diri
secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.
3) Titik tolak memasuki proses
pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual,
emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat lingkungannya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk
Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah :
1) Alat
proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.
2) Upaya memberi pengalaman praktis
yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem
nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
3) Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong
Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,
memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
4) Kode Etik Organisasi dan satuan
Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan
yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan
putusan.
Kode kehormatan bagi Pramuka
Penggalang terdiri atas Janji yang disebut Trisatya dan Ketentuan moral yang
disebut Dasadarma. Adapun isi dari Trisatya yaitu :
Trisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
-
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat,
-
menepati Dasadarma.
Menepati Dasadarma.
Sedangkan isi dari Dasa Darma yaitu
:
Dasa Darma
Pramuka itu
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat
dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
13. Rajin Dan Giat Mengikuti Latihan Pasukan Penggalang Sekurang-Kurangnya 8 Kali Latihan Berturut-Turut
Keterangan :
a.
Latihan Pramuka itu
berguna untuk melatih diri agar dapat hidup bermanfaat bagi dirisendiri, orang
lain, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, latihan Pramuka adalahuntuk
kepentingan dirimu sendiri bukan untuk orang lain.
b.
Rajin mengikuti
latihan artinya tidak pernah absen, selalu datang pada hari dan jamyang telah
ditentukan bersama. Nyatakanlah kehadiranmu itu dengan mengisi
daftarhadir/absensi regu.
c.
Giat mengikuti
latihan berarti setiap datang pada latihan Pramuka di PasukanPenggalang selalu
aktif. Yang dimaksud aktif dalam latihan yaitu selalu berusaha melatihdirinya
sendiri bersama-sama teman lain akan kekurangan-kekurangan
dirinya.d. Enam kali berturut-turut, berarti tidak
pernah tidak datang dengan alasan sakit, ijin,dan sebagainya. Teruskanlah
latihanmu sa rutin, dan teratur, tertib dan gembira.
14. Tahu Tentang Salam Pramuka, Motto
Dan Tahu Arti Lambang Gerakan Pramuka
Seorang calon anggota Penggalang
Ramu harus mengetahui tentang Salam Pramuka, Motto Gerakan Pramuka dan juga
harus mengetahui arti dan makna dari Lambang Gerakan Pramuka.
a.
Salam Pramuka
Salam
Pramuka ada tiga macam yaitu Salam Biasa, Salam Hormat dan Salam Janji.
-
Salam Biasa
Salam Biasa dipergunakan apabila seorang pramuka berjumpa
dengan pramuka lain, untuk pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu.
Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa
aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan
sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus
berdiri.
Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kanan
ke arah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah.
Telapak tangan menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis.
Lengan kanan atas membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita agak ke depan
sedikit. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu diangkat
lurus ke atas kira-kira sepuluh cm. Tangan kiri letakkan merata ke depan dada
dengan telapak tangan menghadap bawah. Jika tangan kanan membawa atau memegang
sesuatu, kita boleh hanya kepala saja atau mengucapkan salam ataupun
melambaikan tangan kiri.
-
Salam Hormat
Salam Hormat ini dipergunakan apabila seorang pramuka
bertemu dengan seorang yang wajib dihormati, seperti melihat bendera merah
putih yang sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang
mengerjakan sesuatu, lalu mendengar tanda sang merah putih dikibarkan atau
diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, segera berdiri
tegak di tempat menghadap bendera dan memberi salam hormat mengikuti naik dan
turunnya Sang Merah Putih. Mendengar lagu Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi
tidak perlu, memberi salam bertemu jenazah, memberi salam ketika berjumpa
dengan Presiden, Menteri, Pejabat Pemerintah, Pembina, Guru, Orang Tua, Tokoh
Agama dan lain-lain sekiranya orang tersebut memang harus dihormati.
Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan
harus tegak dengan sikap sempurna.
-
Salam Janji
Salam Janji dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar
temannya mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi
kehormatanku aku berjanji......" maka semua Pramuka yang hadir wajib
memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.
Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan
kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan dimiringkan
bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji,
sesudah selesai kembali memegang tongkat kembali.
b.
Motto Gerakan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka merupakan
bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan
Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk
mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah
“SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN“.
Manfaat Motto Gerakan Pramuka
terhadap Jiwa anggota Pramuka yaitu :
- Menanamkam rasa percaya diri.
- Menambah semangat pengabdian pada
masyarakat, bangsa dan negara.
- Siap mengamalkan Satya dan Darma
Pramuka.
- Rasa bangga sebagai Pramuka.
- Memiliki Buadaya Kerja yang
dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati
dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya
dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari. Untuk meningkatkan kebanggaan
dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), di samping wajib
menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di
satuan masing-masing.
c.
Arti Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda
pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki
oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh
almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro. Beliau seorang Pembina Pramuka yang aktif
bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka
ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961. Pada panji Gerakan Pendidikan
Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
Bentuk Lambang Gerakan Pramuka
adalah gambar bayangan (silhouelte) tunas kelapa.
Di bawah ini adalah gambar dari
bentuk lambang Gerakan Pramuka Indonesia :
Adapun
arti dari kiasan lambang Gerakan Pramuka itu yaitu
-
Buah nyiur
dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal-Bakal di Indonesia
berarti : "Penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru".
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
-
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah
sehat, kuat dan ulet serta menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam
menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi kepada tanah air dan bangsa
Indonesia.
-
Nyiur
dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap
pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam
keadaan yang bagaimanapun juga.
-
Nyiur
tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di
Indonesia. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi
dan lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah
diombang-ambingkan oleh sesuatu.
-
Akar nyiur
tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap
pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar
kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat
diri guna mencapai cita-citanya.
-
Nyiur
adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi mengkiaskan
bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan
kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta kepada umat manusia.
-
Padi dan
kapas melambangkan kesuburan di bidang pangan dan sandang.
-
Bintang
melambangkan 5 sila dari Dasar Negara kita yaitu Pancasila
-
Lambang 10
api yang berkobar melambangkan Dasa Darma.
15.
Dapat
Menjelaskan Sejarah Dan Kiasan Warna Serta Cara Menggunakan Bendera Merah Putih
Dalam sejarah Indonesia terbukti,
bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang
ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292).
Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka
(1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R.
Wijaya.
Mpu Prapanca di dalam buku
karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah
Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk
yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca,
gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari
kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi
dengan gambar buah meja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam
kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab Tembo Alam
Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat
ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini
merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu Minangkabau dalam abad ke
14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347). Warna Merah
bermakna warna hulubalang (yang menjalankan perintah). Warna Putih bermakna
warna agama (alim ulama). Warna Hitam bermakna warna adat Minangkabau (penghulu
adat). Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Di
Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih peninggalan Kyai
Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama
babad Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Agung
berperang melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah.
Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645.
Di bagian kepulauan lain di
Indonesia juga menggunakan bendera merah putih. Antara lain, bendera perang
Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai
warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah
menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang
Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka
raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh,
pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan
warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan
sabit, matahari dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis
Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol
kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan
nama Woromporang.
Pada umumnya warna Merah Putih
merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang
kesucian.
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama
kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun
1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda
dengan kepala banteng di tengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka
semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan
Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup
perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit/jilid buku peringatan itu
bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tahun 1927 lahirlah di kota
Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia
Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928
berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bandera
kebangsaan yaitu dalam Konggres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu
berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945,
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9
Agustus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian di kenal sebagai
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, Pasal I,
ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk
Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara
Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian , sejak ditetapkannya UUD
1945, Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sang Saka Merah Putih merupakan
julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya
sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17
Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi
dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih
ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap
upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu
Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera berbahan katun
Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari
London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu
digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal
dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan
1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun
kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi
dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua
ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah
sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan
serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama
dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan
dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang
terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya
menyaksikan dari dalam kotak penyimpanannya.
Adapun kiasan dari warna bendera
Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci.
Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.
Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak
dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah
mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi.
Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau
Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang
digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah
dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi
sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna
merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan
dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang
tumpah ketika sang jabang bayi lahir dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang
ditanam di gua Garba. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, bendera
Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda
menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Selain mengetahui dan dapat
menjelaskan sejarah serta kiasan warna bendera Merah Putih , seorang calon
anggota Penggalang Ramu dituntut pula dapat menggunakan/mengibarkan dan
menurunkan bendera merah putih dengan baik dan benar. Jumlah petugas pengibar
atau penurunan bendera merah putih itu jumlahnya bervariasi, yaitu yang paling
sedikit 3 orang dan sampai yang paling banyak yaitu pasukan 17, 8, 45 atau
jumlah totalnya 70 orang.
Seperti yang telah kita ketahui
bahwa bendera merah putih adalah lambang Negara, sehingga status dari bendera
itu menjadi terhormat, dan kita sebagai anggota Pramuka khususnya, masyarakat
pada umumnya harus memberikan Salam Penghormatan ketika mengetahui/melihat
bendera akan dikibarkan atau diturunkan.
Dalam menggunakan bendera merah
putih tidak bisa sembara-ngan, contohnya bendera tersebut tidak boleh menyentuh
tanah, tidak boleh terinjak atau diinjak-injak, terbakar, dijadikan
sebagai permainan dalam bentuk apapun.
Tatacara penggunaan benderapun ada
prosedurnya, hal ini gunanya untuk membedakan fungsi dalam penggunaannya. Bila
saat suasana duka kita mengenal bendera setengah tiang. Kalu pada saat upacara
biasa maupun upacara hari besar Negara tentu pengibarannya satu tiang penuh.
Bendera juga dipakai saat prosesi
upacara pemakaman, khususnya buat mereka yang dianggap berjasa kepada Negara,
seperti mantan presiden dan wakilnya, mantan pejabat Negara baik sipil atau
militer, para pejuang dan veteran.
Adapun ketentuan ukuran Bendera Negara
yaitu :
a.
200 cm X
300 cm untuk penggunaan di lapangan Istana kepresidenan.
b.
120 cm X
180 cm untuk penggunaan di lapangan umum.
c.
100 cm X
150 cm untuk penggunaan di dalam ruangan.
d.
36 cm 54
cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan wakil Presiden.
e.
30 cm X 45
cm untuk penggunaan di mobil pejabat Negara.
f.
20 cm X 30
cm untuk penggunaan di mobil/kendaraan umum.
g.
100 cm X
150 cm untuk penggunaan di kapal laut dan kereta api.
h.
30 cm X 45
cm untuk penggunaan di pesawat udara.
i.
10 cm X 15
cm untuk penggunaan di meja.
Bendera Negara wajib dikibarkan
setiap hari di :
1.
Istana
Presiden dan wakil Presiden.
2.
Gedung
atau kantor lembaga Negara.
3.
Gedung
atau kantor lembaga pemerintah.
4.
Gedung
atau kantor lembaga pemerintah non kementrian.
5.
Gedung
atau kantor lembaga pemerintah daerah.
16.
Dapat menjelaskan dan menyanyikan
lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan
2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara
Lagu Indonesia Raya
diciptakan WR Supratman dan diperdengarkan pertama kali pada saat sumpah pemuda
II tanggal 28 Oktober 1928 dengan menggunakan biola. Teks lagu
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “SinPo” pada edisi bulan November 1928.
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “SinPo” pada edisi bulan November 1928.
Lagu Wajib Nasional
diantaranya adalah: Bagimu Negri (cipt: R. Kusbini); bangun Pemuda Pemudi
(cipt: A. Simanjutak); Bendera Merah Putih (Ibu Soed); Berkibarlah Benderaku
(Ibu Soed); Dari Sabang Sampai Merauke (R. Soerardjo); Garuda Pancasila
(Sudharnoto); Gugur Bunga (Ismail Marzuki); Halo-halo Bandung (Ismail Marzuki); Hari Merdeka (Husein Mutahar); Hymne Guru (Sartono); Ibu Kita Kartini (WR. Supratman); Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki); Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki); Maju Tak Gentar (C.
Simanjutak); Mengheningkan Cipta (Truno Prawit); Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki); Satu Nusa Satu Bangsa (L. Manik); Syukur (Husein Mutahar);
(Sudharnoto); Gugur Bunga (Ismail Marzuki); Halo-halo Bandung (Ismail Marzuki); Hari Merdeka (Husein Mutahar); Hymne Guru (Sartono); Ibu Kita Kartini (WR. Supratman); Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki); Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki); Maju Tak Gentar (C.
Simanjutak); Mengheningkan Cipta (Truno Prawit); Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki); Satu Nusa Satu Bangsa (L. Manik); Syukur (Husein Mutahar);
Lagu daerah Nusantara.
Untuk Jawa Tengah diantaranya adalah:
gambang Suling, Gundul
Pacul, Ilir-Ilir, Jamuran, Jaranan.
Untuk daerah lain
semisal Manuk Dadali, Tokecang, Bubuy Bulan, Es Lilin (Jabar), Cublak-Cublak
Suweng, Tanduk Majeng (Jatim), Ampar-Ampar Pisang (Kalsel), Anak Kambing Saya
(NTT), Angin Mamiri (Sulsel), Apuse (Papua), Bungong Jeumpa (Aceh), Butet (Sumut),
Cik-Cik Periuk (Kalbar), Goro-Goro Ne (Maluku), Injit-Injit Semut (Jambi),
Jali-Jali, Kicir-kicir (Jakarta), Kampuang Nan Jauh Di Mato (Sumbar), Suwe Ora
Jamu (Yogyakarta).
17. Dapat
menjelaskan tentang lambang Negara RI
Lambang Negara RI adalah Garuda Pancasila. Lambang Negara wajib digunakan di:
a)
dalam
gedung, kantor, atau ruang kelas satuanpendidikan;
b)
diluar
istana dan rumah jabatan presiden/wapres, rumah jabatan gubernur, bupati,
walikota, dan camat;
c)
lembaran
negara, tambahan lembaran negara, beritanegara, dan tambahan berita negara;
d)
paspor,
ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah; (e). uang logam dan uang
kertas;
e)
materai.
Dalam lambang Garuda Pancasila memiliki perisai yang di dalamnya terdapat 5 lambang yang mencerminkan masingmasing sila dari Pancasila. Ke-lima lambang/gambar tersebut adalah:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima;
-
Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan
dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
-
Sila
Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas
perisai;
perisai;
-
Sila
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai;
-
Sila
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan
padi di bagian kanan bawah perisai.
18. Dapat
Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Pada point ini seorang calon anggota Penggalang Ramu harus
mampuh menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
baku Bahasa Indonesia.
Di masyarakat berkembang slogan “Pergunakanlah
Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar” dan tampaknya slogan itu hanya
mudah untuk diucapkan, akan tetapi dalam implementasinya sulit.
Siapapun anda dan berasal dari
daerah manapun anda upayakan untuk bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Walau di keseharian dalam lingkungan anda biasa menggunakan bahasa
daerah dalam berkomunikasi sehari-hari, maka dalam momen tertentu anda dituntut
untuk mampuh berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena Bahasa Indonesia
adalah Bahasa Pemersatu, dari ujung timur sampai ujung barat, dari Sabang sampai
Maraoke akan mampuh berkomunikasi satu sama lain tanpa ada kesalah pahaman
kalau menggunakan Bahasa Indonesia.
Selain itu, bahasa Indonesia dapat
mempererat tali persahabatan dan persaudaraan antar penduduk yang berada di
tanah air Indonesia ini. Jadi, apapun kemampuan bahasa daerah anda sebagai
warga Negara Indonesia kita harus mampuh berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar dan kitapun harus bangga memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa
Indonesia.
19.
Telah Menabung Secara Rutin dan
Setia Membayar Uang Iuran Untuk Reguunya Yang Diperoleh Dari Usahanya Sendiri.
Seorang anggota Penggalang Ramu
harus membiasakan diri untuk menabung secara rutin. Berapapun uang yang kita
miliki, harus disisihkan untuk kita tabung. Ada pepatah yang tidak asing di
telinga masyarakat kita bahwa hemat pangkal kaya. Maksud hemat di sini adalah
tidak membelanjakan uang kalau tidak untuk hal-hal yang penting saja dan
berupaya selalu menyisihkan uang untuk ditabung.
Menghamburkan uang melalui
pembelanjaan tentang sesuatu hal yang tidak diperlukan merupakan gaya hidup
boros. Membelanjakan uang pada sesuatu yang tidak diperlukan merupakan
kemubaziran. Mubazir adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT. Jadi,
budayakanlah hidup hemat dengan cara rajin menabung dan cermat dalam mempergunakan
uang kita pada barang-barang yang sekiranya sangat diperlukan saja.
Selain itu, seorang calon anggota
Penggalang Ramu harus setia membayar uang iuran untuk regunya tanpa ditagih
oleh bendahara atau juru uang yang diperoleh dari usahanya sendiri. Yang di
maksud dengan diperoleh dari usahanya sendiri yaitu kita membayar iuran dari
uang kita sendiri (uang jajan/uang saku karena belum bekerja) bukan minta uang
secara khusus kepada orang tua untuk membayar iuran, akan tetapi iuran itu
dibayar dengan menyisihkan uang jajan/uang saku yang diperolehnya dari orang
tua.
Besarnya iuran disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi anggota Penggalang dan disepakati bersama melalui Musyawarah
Penggalang yang dihadiri oleh pemimpin dan wakil pemimpin regu, pemimpin dan
bendahara pasukan, Dewan Penggalang dan dibimbing oleh Pembina Gugus Depan.
Uang Iuran ini dipergunakan untuk
keperluan Kegiatan Kepramukaan di Gugus Depan itu sendiri dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan penuh kejujuran.
20.
Dapat
Menyebutkan Dan Menjelaskan Manfaat Sedikitnya Dua Jenis Alat Teknologi
Informasi Modern
Kata
informasi memiliki arti tersendiri dan dalam penerapannya membutuhkan alat atau
hardware yang spesifik. Sekarang kita mengenal begitu banyak alat komunikasi
yang membuat jarak tidak lagi menjadi masalah selama alat komunikasi tersebut
tersedia. Informasi dapat ditayangkan atau disampaikan ke suatu tujuan yang
jauh menggunakan peralatan-peralatan di bawah ini :
1.
Komputer,
yaitu alat yang berguna untuk mengolah data menjadi informasi menurut prosedur
yang telah dirumuskan sebelumnya.
2.
Proyektor
LCD (Liquid Crystal Display), yaitu alat untuk menayangkan informasi
yang berasal dari komputer atau media informasi lain seperti DVD Player. Alat
ini memiliki keunggulan karena mampu menayangkan informasi berformat video.
Proyektor LCD sering digunakan sebagai alat presentasi atau media pembelajaran
di kelas.
3.
OHP (Over
Head Projector), yaitu alat untuk menayangkan informasi statis yang
tertulis pada plastik transparansi. Tidak seperti proyektor LCD, OHP hanya
dapat menayangkan gambar diam. Alat ini muncul lebih dulu sebelum proyektor LCD
ditemukan.
4.
Radio,
yaitu alat penerima informasi yang berasal dari stasiun pemancar berupa
gelombang elektromagnet yang membawa informasi suara. Gelombang ini melintas
dan merambat melalui udara, bahkan merambat melalui ruang angkasa yang hampa
udara.
5.
Televisi,
yaitu alat penerima informasi yang berupa gambar dan suara. Televisi berasal
dari kata tele (jauh) dan vision (tampak/visual). Artinya, informasi dapat
dipancarkan dari jarak jauh dan penerima informasi membutuhkan sebuah alat yang
disebut televisi untuk menerima informasi dalam bentuk suara dan visual.
6.
Internet,
yaitu hubungan antar komputer dalam suatu jaringan global yang memungkinkan
setiap komputer saling bertukar informasi. Hubungan antar komputer ini
menggunakan apa yang disebut protokol Internet (Internet Protocol).
Internet menghubungkan komputer di seluruh dunia yang jumlahnya dapat mencapai
ratusan juta buah.
7.
GPS (Global
Positioning System), yaitu alat informasi berfungsi menentukan letak, arah
atau kecepatan benda yang berada di permukaan bumi. Umumnya GPS ditempatkan di
mobil atau kendaraan lainnya. Dengan GPS, pengendara mobil dapat mengetahui
posisinya setiap saat.
8.
Faximile,
yaitu alat untuk mengirim dan menerima dokumen melalui jalur telepon. Dokumen
yang dikirim dengan faximile sama persis dengan dokumen asli. Secara sederhana,
cara kerja faximile mirip dengan mesin fotokopi atau scanner, hanya saja
outputnya keluar di tempat yang jarak jauh. Tentu saja, pengirim dan
penerima harus sama-sama memiliki mesin faximile agar dapat mengirim informasi
dengan cara ini.
9.
Satelit
komunikasi, yaitu benda buatan manusia yang diletakkan di ruang angkasa untuk
keperluan telekomunikasi. Ada bermacam-macam fungsi satelit, misalnya untuk
memancarkan sinyal dari stasiun televisi. Gelombang yang dipancarkan stasiun
televisi dipancarkan ke ruang angkasa terlebih dahulu dan diterima oleh satelit,
kemudian baru diteruskan ke wilayah yang sulit dijangkau oleh antena pemancar
di permukaan bumi. Selain untuk siaran televisi, satelit juga digunakan untuk
keperluan militer dan navigasi.
10. Telepon, yaitu alat komunikasi berguna untuk mengirim data
suara melalui sinyal listrik. Alat yang ditemukan oleh Alexander Graham Bell
ini menggunakan kabel sebagai media penghantar.
11. Handphone atau telepon seluler, yaitu alat komunikasi
bergerak untuk mengirim data suara. Telepon seluler menggunakan gelombang
elektromagnet sebagai media penghantar. Kelebihan telepon seluler dibanding
telepon biasa adalah sifatnya yang mudah dibawa. Di Indonesia, ada dua jenis
jaringan telepon seluler, yaitu jaringan GSM (Global System for Mobile
Telecommunications) dan jaringan CDMA (Code Division Multiple Access).
Dewasa ini, telepon seluler tidak hanya berguna sebagai alat komunikasi suara
saja. Banyak fitur lain yang dimiliki telepon seluler, di antaranya SMS.
21. Mengenal Dan Memilah Sampah
Sampah siapapun pasti mengetahuinya. Ketika masih dibutuhkan, barang sangat dijaga dan diperlukan dengan baik. Namun, ketika tidak terpakai, barang dibuang begitu saja tanpa dipedulikan. Padahal, tidak semua sampah adalah musuh yang harus dimusnahkan. Melalui pengolahan secara terpadu sebagian besar sampah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kawan.
Sampah adalah material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep
buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia, yang ada hanyalah
produk-produk tidak bergerak. Sampah bagi setiap orang memang memiliki
pengertian relatif berbeda dan subjektif. Sampah bagi kalangan tertentu bisa
saja menjadi harta berharga. Hal ini cukup wajar mengingat setiap orang
memiliki standar hidup dan kebutuhan tidak sama.
Sampah atau waste memiliki banyak
pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun pada prinsipnya sampah adalah
suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam
setiap fase materi, yaitu padat, cair dan gas.
Secara sederhana, jenis sampah dapat
dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang berasal dari
mahluk hidup, seperti dedaunan sampah dapur. Sampah jenis ini sangat mudah
terurai alami (degradable). Sementara itu, sampah anorganik atau sampah
kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable) seperti
karet, plastik, kaleng dan logam merupakan bagian dari sampah kering.
Jika diurai secara rinci, sampah dibagi sebagai berikut :
1.
Human
Erecta, merupakan istilah bagi bahan buangan yang di keluarkan oleh tubuh
manusia sebagai hasil pencernaan. Tinja (faeces) dan air seni (urine)
adalah hasilnya. Sampah manusia ini berbahaya bagi kesehatan karena bisa
menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
2.
Sewage,
yaitu air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik. Limbah cair rumah tangga
umumnya dialirkan ke got tanpa proses penyaringan, seperti sisa air mandi,
bekas cucian dan limbah dapur. Sementara itu, limbah pabrik perlu diolah secara
khusus sebelum dilepas ke alam bebas agar lebih aman. Namun, tidak jarang
limbah berbahaya ini disalurkan ke sungai atau laut tanpa penyarinagan.
3.
Refuse.
Refuse diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasil sampingan
kegiatan rumah tangga. Refuse inilah yang populer disebut sampah dalam
pengertian masyarakat sehari-hari.
Sampah ini dibagi menjadi garbage (sampah lapuk) dan rubbish (sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk). Sampah lapuk adalah sampah sisa-sisa pengolahan rumah tangga (limbah rumah tangga) atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti sayur mayur. Sementara itu, sampah tidak lapuk merupakan jenis sampah yang tidak bisa lapuk sama sekali, seperti mika, kaca dan plastik. Sampah tidak mudah lapuk merupakan sampah yang sangat sulit terurai, tetapi bisa hancur secara alami dalam jangka waktu lama. Sampah jenis ini ada yang dapat terbakar (kertas dan kayu) dan tidak terbakar (kaleng dan kawat).
Sampah ini dibagi menjadi garbage (sampah lapuk) dan rubbish (sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk). Sampah lapuk adalah sampah sisa-sisa pengolahan rumah tangga (limbah rumah tangga) atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti sayur mayur. Sementara itu, sampah tidak lapuk merupakan jenis sampah yang tidak bisa lapuk sama sekali, seperti mika, kaca dan plastik. Sampah tidak mudah lapuk merupakan sampah yang sangat sulit terurai, tetapi bisa hancur secara alami dalam jangka waktu lama. Sampah jenis ini ada yang dapat terbakar (kertas dan kayu) dan tidak terbakar (kaleng dan kawat).
4.
Industrial
Waste. Industrial Waste ini umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan
bahan-bahan buangan dari sisa-sisa proses industri.
22.
Dapat Menjelaskan Teknik Penjernihan Air
Seorang anggota Penggalang Ramu
harus memiliki keterampilan dalam proses teknik penjernihan air. Walau dalam
kalimatnya hanya terbatas dapat menjelaskan teknik penjernihan air, tapi tidak
ada salahnya kalau mereka dapat melakukan teknik penjernihan air.
Kebutuhan akan air bersih untuk air
minum, memasak, mencuci, mandi dan sebagainya di daerah pedesaan dan pinggiran
kota harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin
banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industry.
Adapun metode penjernihan air secara
sederhana baik secara alami maupun kimiawi yang akan diuraikan berikut ini
dapat digunakan di desa dan daerah pinggiran kota, karena menggunakan teknologi
sederhana serta bahan dan alatnya mudah didapat. Metode penjernihan air
tersebut antara lain adalah:
1.
Penyaringan
1 bahan-bahannya adalah kerikil, ijuk, pasir, arang tempurung kelapa dan
pecahan bata.
2.
Penyaringan
2 bahan-bahannya adalah dengan batu, kerikil, pasir, arang, ijuk, koral.
3.
Penyaringan
3 bahan-bahannya adalah dengan kerikil, arang aktif, ijuk, pasir dan bahan
kimia dengan tawas, bubuk kapur dan kaporit.
4.
Penyaringan
4 bahan-bahannya adalah ijuk, arang, kerikil, pasir, pecahan genting dan bahan
kimia dengan tawas, bubuk kapur serta kaporit.
5.
Penyaringan
5 menggunakan biji kelor (Moringa Oleifera).
6.
Penyaringan
6 menggunakan jempeng (saringan batu cadas) di Bali.
7.
Penyaringan
7 menggunakan arang sekam padi.
Adapun metode penjernihan air yang
akan diuraikan pada kesempatan ini yaitu penjernihan air minum secara sederhana
ini merupakan penjernihan air dengan cara penyaringan.
Bahan penyaringan yang digunakan
adalah kerikil, ijuk, pasir, arang tempurung kelapa dan pecahan bata.
Peralatan yang diperlukan yaitu 2
buah drum untuk ijuk, pipa PVC dengan diameter ¾ inci, kran air, pasir,
kerikil, potongan bata, gergaji, parang, besi, bor, kuas, ember, cangkul.
Adapun cara atau proses pembuatannya yaitu :
1.
Membuat
pipa penyaringan :
-
Ambil 2
pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm,
-
Pipa PVC
dilubangi teratur sepanjang 20 cm,
-
Bagian
dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan tali
plastik,
-
Salah satu
ujung pipa dibuat ulir.
2.
Pemasangan
Pipa Penyaring. Pipa penyaring dipasang pada drum pengendapan dan penyaringan
dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
3.
Membuat
drum pengendapan :
-
Buat
lubang dengan bor besi 10 cm dari dasar pada dinding drum untuk pipa penyaring,
-
Pasang
pipa penyaring yang sudah dibalut pada soket yg sudah tersedia,
-
Pasang
kran,
-
Buat
lubang pada dasar drum dengan tutup.
4.
Membuat
drum penyaring :
-
Buat
lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
-
Isi drum
berturut-turut dengan krikil setebal 20 cm, ijuk 5 cm, pasir 20 cm, arang 10
cm, ijuk 10 cm dan potongan bata 10 cm.
5.
Penyusunan
drum endapan dan penyaringan :
-
Drum
pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat,
-
Kran-kran
ditutup dan air diisikan ke dalam drum pengendapan,
-
Setelah 30
menit air dari drum pengendapan dialirkan ke dalam drum penyaringan,
-
Aliran air
yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari drum
pengendapan.
23.
Dapat Membuat Dan Menggunakan Simpul
Mati, Simpul Hidup, Simpul Anyam, Simpul Tiang, Simpul Pangkal Dan Dapat
Menyusuk Tali, Membuat Ikatan Serta Menyambung Dua Tongkat
Pramuka
identik dengan tali menali/simpul-simpul. Maka pada point 22 ini, seorang calon
anggota Penggalang Ramu harus bisa membuat dan menggunakan simpul-simpul,
menyusuk tali, membuat ikatan dan menyambung dua tongkat.
Pada
kesempatan ini, penulis tidak memaparkan secara gamblang dari simpul, menyusuk
tali dan membuat ikatan, hal ini dikarenakan keterbatasan literatur/saduran dan
juga keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis pada aspek tali menali
maupun pioneering.
Menyimak
dari alasan di atas, tidak menjadi alasan bahwa calon anggota Penggalang Ramu
terus berupaya untuk mencari sumber yang lain untuk melengkapi pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang tali-menali maupun pioneering ini.
1.
Simpul Mati
Simpul mati
gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan tidak licin.
2.
Simpul Hidup
Simpul hidup berguna untuk mengikat dan dapat dilepaskan
dengan cepat.
3.
Simpul Anyam
Simpul anyam berguna untuk
menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dan dalam keadaan kering.
4.
Simpul Tiang
Simpul tiang berfungsi untuk
mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak dengan leluasa,
misalnya untuk mengikat leher binatang agar tidak tercekik.
5.
Simpul Pangkal
Fungsi dari simpul pangkal yaitu untuk mengikat tali pada
tiang melalui suatu ikatan.
24.
Dapat Menjelaskan Kompas, Menaksir Tinggi
Dan Lebar
Bentuk sederhana dari kompas adalah sebuah jarum (atau juga bisa
menggunakan silet) yang kita beri muatan magnet (menggosok-gosokkan sebuah
magnet di sepanjang jarum secara searah) lalu diletakkan di permukaan air
(supaya mengapung kita bisa tusukkan ke sebuah gabus), maka secara otomatis
jarum itu akan menunjuk ke arah utara dan selatan.
Begitulah cara kerja kompas, jarum
kompas akan selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi (bagian yang diberi
warna pada jarum kompas biasanya menunjukkan arah Utara). Dimanapun kamu
berada, jarum kompas selalu menujuk ke arah utara-selatan. Selanjutnya setelah
kita mengetahui arah utara dan selatan tentu kita mengetahui pula mana arah
barat dan timur.
Kompas belumlah cukup membantu, akan
tetapi kita harus memiliki selembar peta. Dengan membuka peta dan mengamati dua
atau tiga lokasi mencolok yang berada di sekeliling kita, lalu mencocokkan
dengan yang tergambar di peta maka kita akan mengetahui posisi kita, kompas
akan membantu kita dalam menentukan posisi lebih pastinya.
Kompas
juga membantu kita dalam menentukan kemana tujuan kita. Pesawat terbang, kapal
laut tidak memiliki jalan/rute khusus seperti halnya jalan mobil atau kereta
api, sehingga mereka menggunakan
kompas sebagai pemandu arah tujuan.
Dengan begitu pilot dan nahkoda dapat melakukan perjalanan di malam hari
sekalipun tanpa harus melihat jalan.
Bentuk kompas yang lebih modern
adalah GPS (Global Position System)
yaitu alat yang langsung dapat menunjukkan posisi kita di permukaan bumi dengan
bantuan satelit yang berada di atas kita. GPS yang lebih canggih juga menyertakan
peta di dalam alatnya, sehingga tanpa peta, tanpa kompas, kita bisa menggunakan
GPS untuk mengetahui posisi kita dan tujuan kita.
Untuk menaksir tinggi dan lebar
dapat diperhatikan penjelasan dan tatacara dari tahap-tahap menaksir itu sendiri yaitu :
Menaksir adalah meng-agak-agak atau mengkira-kira. Oleh
karena itu, apabila hasilnya berselisih sedikit maka hasil penaksiran tersebut
dianggap benar.
Hal-hal yang biasa ditaksir yaitu seperti (1) menaksir
lebar, (2) menaksir tinggi, (3) menaksir arah mata angin.
Menaksir Lebar. Misalnya kita akan menaksir
lebar sungai. Adapun tata cara menaksir lebar yaitu dapat dilakukan dengan cara
(a) pilihlah objek yang ada di seberang sungai, lalu objek tersebut diberi
tanda A, (b) tempat berdiri kita jadikan sebagai titik B, (c) buatlah sudut 90O
dengan berjalan ke arah kiri sebanyak X langkah lalu tempat berhenti itu
sebagai titik C, (d) lanjutkan langkah ke arah kiri lagi sebanyak ½ langkah
lalu beri tanda D, (e) dari titik D buatlah sudut 90O,
lalu bergeraklah mundur sambil mengintai ke titik A dan titik C sampai titik A dan titik C berada pada satu garis lurus, (f) dengan demikian lebar sungai AB = 2 kali lebar DE.
lalu bergeraklah mundur sambil mengintai ke titik A dan titik C sampai titik A dan titik C berada pada satu garis lurus, (f) dengan demikian lebar sungai AB = 2 kali lebar DE.
25.
Mengenal
Macam-Macam Sandi, Isyarat Morse Dan Semaphore
Pramuka identik juga dengan sandi, morse dan semaphore. Jadi
seorang calon anggota Penggalang Ramu harus menguasai macam-macam sandi, morse
dan semaphore.
Pada kesempatan ini, penulis tidak memaparkan secara
menyeluruh dari sandi itu sendiri, hal ini dikarenakan keterbatasan
literatur/saduran dan juga keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis
pada segi sandi.
Menyimak dari alasan di atas, tidak menjadi alasan bahwa
calon anggota Penggalang Ramu terus berupaya untuk mencari sumber yang lain
untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sandi ini.
1.
Sandi
Sandi adalah suatu kode rahasia, di mana kerahasiaannya
hanya diketahui oleh sekelompok orang saja.
Dalam kegiatan Pramuka, Sandi digunakan
pada saat melakukan hiking. Tujuan dari penggunaan Sandi adalah agar calon
anggota Penggalang Ramu dapat melatih diri untuk dapat menyelesaikan masalah
yang sedang dihadapi. Dalam penggunaan Sandi, kuncinya harus jelas terlebih
dahulu.
Sandi banyak
macam dan jenisnya. Adapun macam dan jenis Sandi itu terdiri atas Sandi Angka, Sandi
Kanji, Sandi AN, Sandi AZ, Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2, Sandi Jam, Sandi
Rumput, Sandi Udang, Sandi Kimia, Sandi AND dan masih banyak lagi sandi-sandi
yang lainnya. Akan tetapi dalam kesempatan ini penulis tidak akan memaparkan
secara keseluruhan dari tata cara penggunaan sandi tersebut, melainkan hanya
sandi yang biasa dipergunakan dalam setiap iven kegiatan. Adapun sandi-sandi
tersebut yaitu :
a.
Sandi Angka
A =
1
Z =
26
A B
C D E
F G H I J
K L M
N
1 2
3 4 5
6 7 8
9 10 11
12 13 14
O P
Q R S
T U V
W X Y
Z
15 16
17 18 19 20
21 22 23
24 25 26
Contoh penggunaannya
4 8 9
18 7 8
1 13
D H I R
G H A
M
b.
Sandi A N
A = N
A B
C D E
F G H
I J K
L M
N O
P Q R
S T U
V W X
Y Z
Contoh penggunaannya
X V F
J N A
G B E
B
K I S
W A N
T O R
O
c.
Sandi A Z
A = Z
A
B C D
E F G
H I J
K L M
Z
Y X W
V U T
R S Q
P O N
Contoh penggunaannya
K V M
T T Z
O Z M
T H Z
N F
P E N
G G A
L A N
G R A
M U
d.
Sandi Kotak I
Sebelum
menggunakan sandi kotak I ini perlu diketahui bahwa setiap hurup/abjad yang letaknya
dekat garis batas maka hurup/abjad tersebut digantikan dengan bentuk garis yang
ditempati hurup/abjad tersebut. Sedangkan hurup/abjad yang letaknya ke dua pada
gambar dibubuhi tanda titik. Adapun contoh penggunaannya sebagai berikut :
e.
Sandi Kotak II
Pada penggunaan Sandi Kotak II ini hampir
sama dengan tata cara penggunaan Sandi Kotak I, hanya saja urutan huruf yang
ketiga pada gambar nanti dibubuhi dua buah titik. Adapun contoh penggunaannya
sebagai beriku:
af.
Sandi Udang
Sandi Udang
yaitu Sandi yang cara penggunaannya atau membacanya dimulai dari belakang.
Sandi ini disebut Sandi Udang karena udang kalau berjalan itu mundur sehingga
memiliki kesaamaan terhadap penggunaan Sandi ini yaitu dibaca mundur atau dari
belakang. Contoh penggunaannya yaitu :
dewan penggalang
G N A
L A G G N
E P N
A W E D
D E
W A N
P E N
G G A
L A N G
bg. Sandi A N D
Penggunaan
Sandi ini yaitu setiap ada tulisan atau kata AND maka harus dicoret atau tidak
usah dibaca. Contoh penggunaannya yaitu :
MAND ANDA
JAND
ANDU TAND ANDE RAND ANDU
SAND
artinya adalah MAJU
TERUS.
2. Isyarat Morse
Kata Morse sebenarnya berasala dari nama seorang bangsa
Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling
berhubungan. Cara tersebut ditemukan pada tahun 1837, akan tetapi pada tahun
1851 dalam Konferensi Internasional baru diterima dan dipergunakan oleh seluru
dunia.
Dari semboyan Morse ini, selain dipakai untuk
merahasiakan berita, juga dapat diharapkan untuk melatih para Pramuka menjadi
cerdas, trampil, tajam alat indera.
Semboyan Morse dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik
itu dengan cara melalui suara, sinar/cahaya, dan tulisan.
Semboyan Morse
Melalui Suara. Umpamanya suara peluit, radio, pukulan alat dan lain
sebagainya. Untuk jenis suara ini diusahakan dapat didengar oleh penerima pesan
(komunikan) tapi dengan keadaan yang sunyi.
Semboyan Morse
Melalui Sinar/Cahaya. Umpamanya sinar/cahaya lampu, senter,
stormking dan lain-lain. Pada semboyan ini sinar/cahaya yang dikirim oleh
pengirim cahaya/sinar (pengirim pesan/Komunikator) usahakan sinar/cahayanya
dapat diterima oleh penerima pesan (komunikan).
Semboyan
Morse Melalui Tulisan. Yaitu
dengan menggunakan titik ( . ) dan
strip ( - ). Untuk memudahkan dalam
penggunaan semboyan Morse melalui tulisan dapat dipelajari dengan langkah
sebagai berikut :
- Semboyan yang terdiri dari titik saja
E = .
I = . .
S = . . .
H = . . .
.
-
Semboyan yang terdiri dari strip saja
T = -
M = - -
O = - - -
KH = - - -
-
-
Semboyan yang tidak berlawanan
C = - . -
.
J = . - -
-
Z = - - .
.
-
Semboyan yang berlawanan
A = . – N = - .
U = . . – D = - .
.
V = . . .
– B = - .
. .
W = . - - G = - -
.
Y = - . -
- Q = - -
. –
- Sandwiches
K = - . – R = . -
. P = . -
- . X = - .
. –
- Semboyan Morse untuk
angka/nomor
1 = . -
- - - 6 = - .
. . .
2 = . .
- - - 7 = - -
. . .
3 = . .
. - - 8 = - -
- . .
4 = . .
. . – 9 = - -
- - .
5 = . . . . . 0/10 = - - - - -
- Semboyan Morse
untuk aba-aba
Berkumpul = . . . . . . . . . . tak terbatas
Berpisah = - - - - - - - - - - tak terbatas
Bahaya = . - . - . - . - . - . – tak terbatas
Berhenti = .
Balik kanan = . . .
Siap/awas = -
Tunggu = . - . . .
Lari = . - - .
Istirahat di
tempat = - . . - -
2. Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim
dan menerima berita dengan memakai dua buah bendera. Adapun masing-masing dari
bendera tersebut berukuran 45cmX45cm dengan warna merah dan kuning. Warna merah
harus dipasang dekat dengan tangkainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar di bawah in:
Mengirim dan menerima berita dengan Semaphore hanya dapat
dilakukan pada jarak lebih kurang 200 meter atau sampai sejauh bendera
Semaphore tersebut dapat dilihat oleh mata. Dalam menyampaikan berita dengan
isyarat Semaphore, usahakan posisi kita berada pada tempat yang terang/jelas
dan jangan terhalang oleh sesuatu yang dapat menghalangi pandangan mata.
Untuk si pengirim berita (komunikator) sebaiknya
dilakukan oleh dua orang, dengan masing-masing tugasnya yang satu membacakan
isyarat dan yang satu lagi memberi isyarat dengan bendera Semaphore. Demikian
juga untuk penerima berita (komunikan) alangkah baiknya dilakukan oleh dua
orang, dengan masing-masing memiliki tugas yang satu menterjemahkan makna
pengiriman berita dan yang satu lagi menulis berita pada media tulis.
Sikap pengirim dan penerima pesan adalah seperti orang yang sedang
istirahat di tempat, yaitu di mana lebar kaki berjarak sama dengan lebar bahu.
Demikian juga dengan memegang tangkai bendera Semaphore seolah-olah tangkai
semaphore itu sambungan dari tangan kita. Adapun cara
pengoprasian isyarat Semaphore dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
26. Selalu Berpakaian Rapi Dan
Memelihara Kesehatan Dan Kebersihan Diri Serta Lingkungannya
Seorang calon Penggalang Ramu harus membiasakan diri untuk
selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta
lingkungannya.
Seseorang yang selalu berpakaian rapi mencerminkan
kepribadian diri yang rapi pula, dan orang lain yang melihatnya pun memiliki
penilaian yang positif terhadap orang yang berpakaian rapi tersebut.
Sebaliknya, orang yang berpakaian tidak rapi cenderung penilaian dari orang
yang melihatnya selalu negatif, seperti penilaian layaknya kepada anak yang
nakal. Dan memang yang terjadi di lingkungan masyarakat pada umumnya seperti
itu, walaupun dalam kenyataannya tidak semua orang yang berpakaian tidak rapi
memiliki akhlak yang tidak rapi pula, ada orang yang berpakaian rapi tapi
diniatkan untuk menipu orang lain agar orang lain percaya dengan dia
seakan-akan dirinya orang baik-baik padahal itu merupakan topeng yang licik,
sehingga dia dapat melancarkan niat buruknya dengan mudah.
Tapi, akan lebih baik jika kita upayakan untuk membiasakan
diri untuk selalu berpakaian rapi agar orang lain yang melihat kita tidak
memiliki fikiran suudzon melainkan husnudzon kepada kita, sehingga perilaku
berpakaian rapi kita mencegah orang lain berbuat dosa karena Suudzon. Dan
semoga dengan membiasakan diri dengan berpakaian rapi menjadikan sebagai ladang
amal ibadah kita.
Selain dituntut untuk berpakaian rapi, seorang calon anggota
Penggalang Ramu dituntut pula untuk dapat menjaga dan memelihara kebersihan
pada diri sendiri dan lingkungannya.
Agama mengajarkan, khususnya Islam bahwa “Kebersihan
Sebagian Dari Pada Iman”. Jelaslah sudah bahwa kalau kita tidak bisa memelihara
kebersihan sebagian Iman kita dipertanyakan.
Dengan menjaga dan memelihara kebersihan maka budaya hidup
sehat dapat tercapai. Mustahil kita dapat hidup sehat kalau lingkungan kita
kotor. Ada slogan yang mengatakan bahwa “Di Dalam Tubuh Yang Sehat Terdapat
Jiwa Yang Kuat”. Dengan memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan, selain
tubuh kita sehat maka jiwa (rohani) kita pun kuat, karena di lingkungan yang
bersih kita menjadi nyaman untuk tinggal, tenang dalam beribadah, harmonis
dalam kehidupan sehingga tidak terjadi stressor pada fikiran kita.
Yang di maksud dari menjaga dan memelihara kebersihan diri
yaitu menjaga dan memelihara kebersihan anggota tubuh kita dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Intinya anggota tubuh kita harus bersih terhindar dari
kotoran yang dapat menimbulkan penyakit, yang dibersihkan secara rutin dan
teratur serta menyeluruh.
Sedangkan kebersihan lingkungan yaitu selalu menjaga dan
memelihara lingkungan di mana kita berada dari kotoran (sampah)
yang merusak keindahan dan dapat mengancam kesehatan. Di mana pun kita
berada, maka lingkungan itu harus bersih, bukan sebaliknya malah kita menambah
kotor tempat itu. Contoh lingkungan yang harus selalu kita jaga kebersihannya
yaitu rumah, sekolah, tempat ibadah, tempat bermain kita sehari-hari dan tempat
lain yang sekiranya pantas untuk dijaga kebersihannya.
27. Dapat
Baris-Berbaris
Baris-berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan
penanaman disiplin, rasa persatuan dan kebersamaan serta rasa keindahan.
Aba-aba dalam
berbaris ada tiga yaitu (1) aba-aba petunjuk, (2) aba-aba pelaksanaan dan (3) aba-aba
peringatan.
Maksud dari
dilakukannya baris-berbaris/berdiri dalam barisan yaitu untuk memudahkan
pengawasan dan penertiban anggota, pembagian jatah secara merata, menghitung
jumlah anggota.
Bentuk-bentuk dari barisan ada bermacam-macam yaitu
barisan bentuk deret, bentuk angkare, bentuk lingkaran besar dan kecil, bentuk
setengah lingkaran (tapal kuda), bentuk terbuka, bentuk panah, bentuk
perlombaan, bentuk selat (gapura), bentuk selat balik, bentuk roda dan bentuk
berbanjar/saf.
Jadi, untuk menuju Penggalang Ramu, maka seorang calon
anggota Penggalang Ramu harus mampuh untuk melakukan baris berbaris.
28. Dapat
Menjelaskan Sedikitnya Tiga Cabang Olahraga Dan Dapat Melakukan Dua Jenis
Cabang Olahraga, Salah Satunya Olahraga Renang
1. Cabang : Olahraga Air
Induk
Organisasi : Persatuan
Renang Seluruh Indonesia (PRSI)
Didirikan tanggal
: 21 Maret 1951
Sekertariat
: Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta 10270,
Indonesia.
2. Cabang : Atletik
Induk Organisasi : Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia (PASI)
Didirikan
tanggal : 3 September 1950
Sekertariat : Jalan Asia-Afrika
18-19 Madya Stadium, Senayan, Jakarta
- 10270
3. Cabang : Panahan
Induk Organisasi : Persatuan
Panahan Inonesia (PERPANI)
Didirikan
tanggal : 12 Juli
1953 di Yogyakarta
Sekertariat : JL. Pintu VII Lapangan Panahan Gelora
Bung Karno Senayan Jakarta
29. Mengetahui
Adanya Perbedaan Perkembangan Fisik Tubuh
Tubuh manusia mulai berkembang sejak
dari rahim ibunya sampai manusia tersebut dilahirkan dan terus berkembang
sampai masa dewasa. Perkembangan fisik tubuh manusia ini dapat mengarah
ke bentuk tubuh pria dan wanita, tergantung pada tipe kromosom sel
tubuhnya. Perbedaan ini diciptakan karena masing-masing mempunyai peran
biologis yang berbeda.
Manusia sebagai
makhluk memiliki ciri-ciri :
1.
Memiliki organ
tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
2.
Mengadakan
pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
3.
Memberikan
tanggapan terhadap rangsangan.
4.
Memiliki
potensi berkembang biak.
5.
Tumbuh dan
bergerak.
6.
Berinterkasi
dengan lingkungan.
7.
Mati
Tegaknya jalan manusia, dengan
kepalanya tertonggok di atas badannya dengan baik, maka perkembangan otaknya
baik. Tempurung kepala manusia relatif lebih besar dibandingkan dengan
binatang menyusui lainnya yang jalannya masih horizontal. Manusia
memiliki sistem syaraf sentral yang berpusat di otaknya, di samping
sistem syaraf periferi yang ada di seluruh tubuh. Selain secara biologis
keadaan otak manusia demikian, otak perlu selalu memperoleh latihan berpikir
terus menerus , sehingga memiliki ketajaman.
Dalam kondisi
otak demikianlah, manusia memiliki sifat ingin tahu. Dalam benaknya
manusia selalu bertanya karena keingintahuannya. Seseorang
merasa kurang puas, bila apa yang ingin diketahui tidak terjawab. Sebagai
contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka
pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia dua tahun adalah “apa” nama benda
tersebut, misalnya benda tersebut adalah pensil. Pertanyaan selanjutnya
yang akan muncul pada usia menjelang masuk TK adalah “bagaimana”
menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi maka mungkin akan
muncul pertanyaan lain yaitu “mengapa” pensil dapat digunakan untuk
menulis. Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan usia saat
pertanyaan itu diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru
dan sekaligus hasrat ingin tahunya terjawab.
Pada anak
remaja rasa ingin tahu membuatnya gelisah dan berusaha keras dan akhirnya ia
dapat tahu, sedangkan di kalangan ilmuwan keingintahuannya mendorongnya terus,
sehingga teka-teki yang ada dalam otaknya dapat terjawab.
30. Selalu Melakukan Aktifitas Fisik
Tiap Hari Sedikitnya 30 Menit
Pada point terakhir ini, seorang calon anggota
Penggalang Ramu dituntut untuk dapat dengan rutin melakukan aktifitas fisik
sedikitnya 30 menit.
Aktifitas fisik
di sini tidak selalu dalam bentuk olahraga yang dilakukan secara khusus, akan
tetapi dapat dilakukan sembari melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari,
seperti jalan kaki ketika berangkat dan pulang sekolah, ketika bermain biasanya
kita melakukan aktifitas fisik seperti berlari, melompat dan melempar dan
lain-lain.
Aktifitas fisik
di sini berguna untuk mengeluarkan keringat, sebab keringat merupakan zat sisa
berupa racun yang memang harus kita keluarkan melalui aktifitas fisik yang
harus kita lakukan setiap hari.
Dengan
keluarnya keringat dari tubuh, maka tubuh menjadi lebih segar karena racun yang
ada di dalam tubuh keluar bersama dengan keluarnya keringat itu. Dengan
segarnya tubuh, kita dapat melakukan aktifitas dengan lebih konsentrasi lagi.
Selain tubuh menajdi lebih segar, aktifitas fisik yang kita lakukan setiap hari
dapat membuat tubuh kita menjadi sehat.
Sebaliknya,
bagi orang yang tidak pernah melakukan aktifitas fisik tubuhnya terasa lunglai,
lemas dan tampak terlihat loyo, karena pengarus dari zat sisa berupa racun yang
ada di dalam tubuh kita ini tidak dikeluarkan. Orang yang tidak pernah melakukan
aktifitas fisik akan mengakibatkan penumpukan kolesterol yang pada akhirnya
nanti akan menyumbat peredaran darah dan hal inilah yang dikhawatirkan dapat
mengganggu kesehatan tubuh.
Jadi lakukanlah aktifitas fisik guna
kesehatan tubuh kita, sebab kesehatan sangatlah mahal harganya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan
salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari
sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya
Pramuka (Saka) adalah wadah
pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau
para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya
memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu
tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk
memperoleh Tanda Kecakapan
Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung
dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan
khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka
disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan
yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka
disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang
keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di
tingkat nasional oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir
Daerah yang bersangkutan.
B.
Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan
dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat
pentingnya Pramuka demi
menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah
lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat
memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta
meciptakan suasana yang tidak
membosankan dalam proses mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar