jadwal

Searching...
Sabtu, 20 Februari 2016

MAKALAH PENGGALANG RAMU

Februari 20, 2016


MAKALAH
“ PENGGALANG RAMU ”














 

 












Disusun Oleh :

NAMA           : ALFIANA CHANDRA DEWI
KELAS          :







2015/2016











KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “ Penggalang Ramu ”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A.    Latar Belakang....................................................................................................
B.     Landasan Hukum................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
A.    Tri Satya..............................................................................................................
B.     Dasa Dharma......................................................................................................
C.     Penggalang Ramu...............................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................
A.    Kesimpulan.........................................................................................................
B.     Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA



 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Gerakan Kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori.
B.     Landasan Hukum
1.    Undang-Undang no.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2.    Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan Pramuka Tahun 2012 Nomor: 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3.    Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka

 


BAB II
PEMBAHASAN

A.    TRI SATYA
Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan,
Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka.
Isi dan Arti Tri Satya adalah sebagai berikut :
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1.      Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.
2.      Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3.      menepati Dasa Dharma.
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka berkewajiban sebagai berikut :
         Menjalankan kewajiban/Perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa yang menjadi  larangan-Nya.
         Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
         Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan mengamalkan isinya.
         Kewajiban terhadap sesama masyarakat.
         Kewajiban menhayati dan mengamalkan Dasa Dharma.

B.     DASA DHARMA
Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh,
Dharma : Perbuatan baik (kebajikan).
Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku sehri-hari.
Isi dan Arti Dasa Dharma adalah sebagai berikut :
Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :
1.      Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.      Patriot yang sopan dan kesatria.
4.      Patuh dan suka bermusyawarah.
5.      Rela menolong dan tabah.
6.      Rajin, trampil dan gembira.
7.      Hemat, cermat dan bersahaja.
8.      Disiplin, berani dan setia.
9.      Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10.  Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut :
1.      Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.
·         Menbaca do’a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
·         Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. Dsb
2.      Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
·         Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun dirumah.
·         Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna.
·         Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang sakit. dsb.
3.      Patriot yang sopan dan ksatria
·         Belajar disekolah dengan baik.
·         Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
·         Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar.
·         Ikut serta dalam pertahan bela Negara.
4.      Patuh dan suka bermusyawarah.
·         Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
·         Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
·         Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah.
5.      Rala menolong dan tabah.
·         Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapikan imbalam (pamrih).
·         Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa.
·         Bersedia menolong tanpa diminta. dsb.
6.      Rajin, trampil dan gembira.
·         Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari.
·         Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka.
·         Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna.
·         Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan.
7.      Hemat, cermat dan bersahajat.
·         Tidak boros dan bersikap hidup hemat.
·         Rajin menabung.
·         Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
·         Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll).
·         Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan.
8.      Disiplin, berani dan setia.
·         Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
·         Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya.
·         Berani mengambil keputusan.
·         Tidak mengecewakan orang lain. dsb.
9.      Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
·         Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-cari.
·         Jujur tidak mengada-ada.
10.  Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
·         Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik.
·         Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya.
·         Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.

C.    PENGGALANG RAMU
1.      Selalu ta’at menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjama’ah
Aku selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu baik itu seara berjama’ah maupun secara pribadi.
Seperti sholat subuh aku biasanya sholat berjama’ah bersama keluarga di rumah, zuhur biasanya aku sholat di mushola sekolah, ashar biasanya aku sholat secara pribadi di rumah, kalau magrib dan ishaq biasanya aku sholat berjama’ah di pengajian bersama teman-teman. Aku selalu melakukannya setiap hari tanpa henti dan jika tdak ada halangan.
2.      Dapat mengetahui   dan menjelaskan hari - hari besar agamanya
Adapun hari-hari besar agama yang biasa diperingati di Negara Indonesia kita ini yaitu :
1)      Islam
a.       Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal.
b.      Idul Adha, menyembelih ternak pada hari Raya Haji (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11, 12, 13 Zulhijjah).
c.       Tahun baru Hijriah 1 Muharam.
d.      Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal.
e.       Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2)      Kristen Katholik
a. Paskah
b.Natal
c. Kenaikan Yesus Kristus
d.Wafat Yesus Kristus 
3)      Kristen Protestan
a.  Paskah
b. Natal
c. Pentakosta
d. Kenaikan Yesus Kristus
e.Wafat Yesus Kristus
4)      Budha
a. Waisak
b. Dan lain-lain
5)      Hindu
a. Nyepi
b.Galungan
c. Kuningan dan lain-lain
6)      Kong Hu Chu
a. Imlek
b.Cap Go Meh dan lain-lain

3.      Dapat menyabut agama agama yang ada di indonesi beserta tempat ibadahnya
No
Nama agama di Indonesia
Tempat ibadahnya
1
Islam
Masjid
2.
Kristen
Greja
3.
Hidu
Pura
4.
Budha
Wihara
5.
Konghuciu
Klenteng

4.      Islam
a)      Dapat Melakukan Mandi Wajib dan Mengerti Penyebabnya
Mandi Wajib dalam agama Islam adalah cara untuk menghilangkan hadats besar, yaitu dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari atas kepala hingga ujung kaki.
Hal-hal yang menyebabkan/mewajibkan mandi wajib yaitu :
-          Bersetubuh
-          Keluar mani/sperma
-          Mati
-          Haid
-          Nifas (berhentinya darah setelah melahirkan/bersalin biasanya 40 hari setelah melahirkan)
-          Wiladah (habis bersalin/melahirkan).
Rukun mandi ada 2 yaitu Niat dan Membasuh seluruh anggota tubuh.
Adapun tatacara mandi wajib yaitu :
-          Membasuh ke dua tangan
-          Membasuh kemaluan
-          Berwudlhu 
-          Mencuci rambut
-          Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali
-          Mengguyur seluruh badan
-          Membasuh kaki.


b)     Dapat Melakukan Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah As’ariyah Sufiyah).
Bagi calon anggota Penggalang Ramu diwajibkan untuk dapat melakukan shalat berjamaan yang lima waktu sehari semalam, baik dia bertindak selaku imam maupun makmum.
c)      Dapat Menghafal 5 Macam Doa Harian dan 5 Macam Surat-Surat Pendek
Bagi calon anggota Penggalang Ramu yang beragama Islam dianjurkan bahkan diharuskan untuk dapat menghafal 5 macam doa harian seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa akan dan bangun tidur, doa akan dan setelah belajar, doa bepergian atau keluar rumah, doa masuk dan keluar jamban, dan doa-doa lainnya yang telah dihafal oleh calon anggota Penggalang Ramu.
Selain doa-doa harian, seorang calon anggota Penggalang Ramu yang beragama Islam diharuskan dapat menghafal 5 macam surat-surat pendek yang terdapat pada ayat Suci Al-Qur’an, seperti surat An-Nas, Al-Falak, Al-Iqlash, Al-Lahab, An-Nasr, Al-Kafirun, Al-Kausar, Al-Maun dan surat-surat lainnya yang telah dihafal oleh seorang calon anggota Penggalang Ramu beragama Islam.
5.      Dapat   menjelaskan tentang Emosi
Emosi merupakan salah satu aspek berpengaruh besar terhadap sikap manusia. Salah satu definisi akurat tentang pengertian emosi diungkap Prezz (1999) seorang EQ organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University, Afrika Selatan, secara tegas mengatakan emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu.
Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi.
Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik. Emosilah yang seringkali menghambat orang tidak melakukan perubahan. Ada perasaan takut dengan yang akan terjadi, ada rasa cemas, ada rasa khwatir, ada pula rasa marah karena adanya perubahan. Hal tersebut itulah yang seringkali menjelaskan mengapa orang tidak mengubah polanya untuk berani mengikuti jalur-jalur menapaki jenjang kesuksesan. Hal ini sekaligus pula menjelaskan pula mengapa banyak orang yang sukses yang akhirnya terlalu puas dengan kondisinya, selanjutnya takut melangkah. Akhirnya menjadi orang yang gagal.
Emosi pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Oleh karena emosi merupakan reaksi manusiawi terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau emosi buruk.
Dari uraian tersebut diatas emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi.


6.      Dapat Menyampaikan Pendapat Dengan Baik Dalam Suatu Pertemuan Pasukan Penggalang
Seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mampuh untuk menyampaikan pendapatnya dengan baik dan santun kepada teman-temannya walaupun pendapatnya cenderung berbeda dengan pendapat teman-temannya. Selain dia mampuh menyampaikan pendapatnya, dituntut pula dapat mendengarkan dan menghargai pendapat temannya yang tidak melepas kemungkinan pendapat tersebut berbeda dengan pendapatnya sendiri.
Dalam terjadinya perbedaan pendapat inilah seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mampuh memusyawarahkan perbedaan pendapat tersebut dengan mengedepankan dan mengutamakan azas kekeluargaan dan kebersamaan tanpa ada yang memaksakan kehendak/pendapat pribadi atau golongan tertentu saja.
Menyampaikan pendapat dengan baik dan benar ini biasa dilakukan pada pertemuan pasukan penggalang pada saat Musyawarah Penggalang dan momentum yang lainnya yang biasa membutuhkan masukan pendapat antar sesama anggota Pramuka.

7.      Dapat Mengetahui Dan Menjelaskan Manfaat Dari Penghijauan
   Manfaat dari penghijauan yaitu :
1.       Manfaat Estetis (Keindahan)
Pohon memiliki berbagai macam bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu bila disusun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
2.       Manfaat Orologis (Mencegah Erosi/Pengikisan Tanah)
Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi/tanah longsor.
3.       Manfaat Hidrologis (Menyerap Air)
Tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya.
4.       Manfaat Klimatologis (Dapat Menyejukkan Udara)
Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman.adi secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.
5.       Manfaat Edaphis (Sebagai Tempat Hidup Binatang)
Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
6.       Manfaat Ekologis (Keseimbangan Lingkungan)
Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
7.       Manfaat Protektif (Perlindungan)
Manfaat protektif adalah karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari cahaya silau.

8.       Manfaat Hygienis
Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia. 
9.       Manfaat Edukatif (Tempat Belajar)
Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

8.      Dapat mengetahui dan memehami tentang HAK PERLINDUNGAN ANAK
Perlindungan Anak
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan pemenuhan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.
Hak Anak
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dimajukan, dilindungi, dipenuhi, dan dijamin oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.

9.      Ikut Serta Dalam   Kegiatan Perkemahan Penggalang Sedikitnya 2 Hari, Sesuai Dengan Standar   Perkemahan
1.      Dapat menunjukan bukti fisik ikut serta perkemahan di  gugusdepannya atau kwartir
2.      Membuat laporan mengikuti perkemahan

10.  Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatnya
   I.   Apa Tanda Pengenal dalam Gerakan pramuka?
1.      Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda‑tanda yang di kenakan dalam pakaian seragam pramuka, yang dapat menunjukkan diri seseorang anggota Gerakan Pramuka, satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan jang dimilikinya.

2.      Tanda pengenal Gerakan Pramuka secara garis besarnya meliputi :
a.    Tanda Umum :
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, putera maupun puteri.
b.    Tanda Satuan :
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan/kwartir tertentu tempat seorang anggota Pramuka tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di gugusdepan sampai dengan satuan tingkat Nasional.
c.    Tanda Jabatan :
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seseorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka.
d.   Tanda Kecakapan :
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka, dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
e.    Tanda Kehormatan :
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lainnya yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.

II.             Kelompok dan Macam tanda pengenal.
Berbagai macam tanda pengenal Gerakan Pramuka dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu :
1.      Tanda Umum meliputi : Tanda tutup kepala, setangan leher, atau pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda kepramukaan sedunia (Putera dan Puteri).
2.      Tanda Satuan meliputi : Tanda barung, regu, sangga, dan tanda satuan terkecil lainnya tanda gugusdepan, kwartir dan majelis Pembimbing, Tanda krida dan Satuan Karya, lencana daerah dan tanda wilayah, tanda satuan pramuka luar biasa dan tanda satuan lainnya.
3.      Tanda Jabatan meliputi : Tanda pemimpin dan wakil pemimpin ; Barung, regu, sangga, dan lain‑lain. Tanda pemimpin dan wakil pemimpin Krida dan Satuan Karya, Tanda Keanggotan, dewan kerja T/D, Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega dan Tanda Pembina Gugusdepan Pramuka. Tanda Pelatih pembina Pramuka, Tanda andalan dan pembantu andalan dan tanda jabatan lainnya.
4.      Tanda Kecakapan meliputi :
a.    Tanda Kecakapan Umum :
1)    Pramuka Siaga                 : Mula, Bantu dan Tata.
2)    Pramuka Penggalang        : Ramu, Rakit dan Terap.
3)    Pramuka Penegak            : Bantara dan Laksana.
4)    Pramuka. Pandega           : Pandega.
5)    Pembina Pramuka            : Mahir Dasar dan Lanjutan.
b.    Tanda Kecakapan Khusus :
1)    Pramuka Siaga                 : Tidak bertingkat.
2)    Pramuka Penggalang        : Purwa. Madya dan Utama.
3)    Pramuka Penegak            : Purwa. Madya dan Utama.
4)    Pramuka Pandega            : Purwa. Madya dan Utama.
5)    Instruktur                              : Muda dan Dewasa.
6)    Pelatih Pembina Pramuka     : Dasar dan Lanjutan.
c.    Tanda Kecakapan Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

5.      Tanda kehormatan meliputi :
a.        Untuk peserta didik : Tanda penghargaan mengikuti kegiatan, Lencana
b.        Tahunan Lencana Wiratama, dan Lencana teladan.
c.        Untuk orang dewasa meliputi : Lencana tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama, Lencana Jasa (Darma bakti, Melati dan Tunas kencana).
6.      Bentuk ukuran warna dan persyaratan untuk menerima tanda pengenal Gerakan Pramuka diatur dalam PP tersendiri.

11.  Mengetahui nama   Ketua RT hingga Lurah atau setingkatnya di tempat tinggalnya.
1.   Dapat menyebut nama dan alamat tinggal pejabat RT hingga Lurah yang dibuktikan dengan   tanda tangan dan stempel.
2.   Dapat menyebutkan tokoh masyarakat ditempat tinggalnya

12.  Dapat Mengetahui Dan Menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah :

1)      Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
2)      Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.
3)      Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah :
1)      Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
2)      Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
3)      Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
4)      Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas Janji yang disebut Trisatya dan Ketentuan moral yang disebut Dasadarma. Adapun isi dari Trisatya yaitu :

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-          Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
-          menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
-          menepati Dasadarma.
Menepati Dasadarma.

Sedangkan isi dari Dasa Darma yaitu :
Dasa Darma
Pramuka itu
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

13.  Rajin Dan Giat Mengikuti Latihan Pasukan Penggalang Sekurang-Kurangnya 8 Kali Latihan Berturut-Turut

Keterangan :
a.       Latihan Pramuka itu berguna untuk melatih diri agar dapat hidup bermanfaat bagi dirisendiri, orang lain, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, latihan Pramuka adalahuntuk kepentingan dirimu sendiri bukan untuk orang lain.
b.      Rajin mengikuti latihan artinya tidak pernah absen, selalu datang pada hari dan jamyang telah ditentukan bersama. Nyatakanlah kehadiranmu itu dengan mengisi daftarhadir/absensi regu.
c.       Giat mengikuti latihan berarti setiap datang pada latihan Pramuka di PasukanPenggalang selalu aktif. Yang dimaksud aktif dalam latihan yaitu selalu berusaha melatihdirinya sendiri bersama-sama teman lain akan kekurangan-kekurangan dirinya.d. Enam kali berturut-turut, berarti tidak pernah tidak datang dengan alasan sakit, ijin,dan sebagainya. Teruskanlah latihanmu sa rutin, dan teratur, tertib dan gembira.

14.  Tahu Tentang Salam Pramuka, Motto Dan Tahu Arti Lambang Gerakan Pramuka
Seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mengetahui tentang Salam Pramuka, Motto Gerakan Pramuka dan juga harus mengetahui arti dan makna dari Lambang Gerakan Pramuka.
a.      Salam Pramuka
Salam Pramuka ada tiga macam yaitu Salam Biasa, Salam Hormat dan Salam Janji.
-          Salam Biasa
Salam Biasa dipergunakan apabila seorang pramuka berjumpa dengan pramuka lain, untuk pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kanan ke arah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah. Telapak tangan menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita agak ke depan sedikit. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh cm. Tangan kiri letakkan merata ke depan dada dengan telapak tangan menghadap bawah. Jika tangan kanan membawa atau memegang sesuatu, kita boleh hanya kepala saja atau mengucapkan salam ataupun melambaikan tangan kiri.
-          Salam Hormat
Salam Hormat ini dipergunakan apabila seorang pramuka bertemu dengan seorang yang wajib dihormati, seperti melihat bendera merah putih yang sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang mengerjakan sesuatu, lalu mendengar tanda sang merah putih dikibarkan atau diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, segera berdiri tegak di tempat menghadap bendera dan memberi salam hormat mengikuti naik dan turunnya Sang Merah Putih. Mendengar lagu Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi tidak perlu, memberi salam bertemu jenazah, memberi salam ketika berjumpa dengan Presiden, Menteri, Pejabat Pemerintah, Pembina, Guru, Orang Tua, Tokoh Agama dan lain-lain sekiranya orang tersebut memang harus dihormati.
Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan harus tegak dengan sikap sempurna.

-          Salam Janji
Salam Janji dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi kehormatanku aku berjanji......" maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.
Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji, sesudah selesai kembali memegang tongkat kembali.
b.      Motto Gerakan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN“.

Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka yaitu :
- Menanamkam rasa percaya diri.
- Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
- Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
- Rasa bangga sebagai Pramuka.
- Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari. Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), di samping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
c.       Arti Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro. Beliau seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961. Pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (silhouelte) tunas kelapa. 
Di bawah ini adalah gambar dari bentuk lambang Gerakan Pramuka Indonesia :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhelPCJ6QCyGnN6wgpcVaaKHu32_tXaTE-yWLiTJmTTg718a1hN7WZrvpSL4Rk6XZZaXV7qYagpzTYENSZGHnusX-i2J1uvMOG_wjA45crOiIVpBVql3TijBpSLukLtnl2F_PsBCwqq_4g/s1600/Untitled..png
Adapun arti dari kiasan lambang Gerakan Pramuka itu yaitu
-          Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal-Bakal di Indonesia berarti : "Penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru". Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
- Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi kepada tanah air dan bangsa Indonesia.
-          Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
-          Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
-          Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
-          Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
-          Padi dan kapas melambangkan kesuburan di bidang pangan dan sandang.
-          Bintang melambangkan 5 sila dari Dasar Negara kita yaitu Pancasila
-          Lambang 10 api yang berkobar melambangkan Dasa Darma.

15.  Dapat Menjelaskan Sejarah Dan Kiasan Warna Serta Cara Menggunakan Bendera Merah Putih
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Mpu Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab Tembo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347). Warna Merah bermakna warna hulubalang (yang menjalankan perintah). Warna Putih bermakna warna agama (alim ulama). Warna Hitam bermakna warna adat Minangkabau (penghulu adat). Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babad Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Agung berperang melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah. Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645.
Di bagian kepulauan lain di Indonesia juga menggunakan bendera merah putih. Antara lain, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng di tengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit/jilid buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian di kenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, Pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula  bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian , sejak ditetapkannya UUD 1945, Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya menyaksikan dari dalam kotak penyimpanannya.
Adapun kiasan dari warna bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian.
Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua Garba. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Selain mengetahui dan dapat menjelaskan sejarah serta kiasan warna bendera Merah Putih , seorang calon anggota Penggalang Ramu dituntut pula dapat menggunakan/mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih dengan baik dan benar. Jumlah petugas pengibar atau penurunan bendera merah putih itu jumlahnya bervariasi, yaitu yang paling sedikit 3 orang dan sampai yang paling banyak yaitu pasukan 17, 8, 45 atau jumlah totalnya 70 orang.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bendera merah putih adalah lambang Negara, sehingga status dari bendera itu menjadi terhormat, dan kita sebagai anggota Pramuka khususnya, masyarakat pada umumnya harus memberikan Salam Penghormatan ketika mengetahui/melihat bendera akan dikibarkan atau diturunkan.
Dalam menggunakan bendera merah putih tidak bisa sembara-ngan, contohnya bendera tersebut tidak boleh menyentuh tanah, tidak boleh terinjak atau diinjak-injak, terbakar, dijadikan sebagai permainan dalam bentuk apapun.
Tatacara penggunaan benderapun ada prosedurnya, hal ini gunanya untuk membedakan fungsi dalam penggunaannya. Bila saat suasana duka kita mengenal bendera setengah tiang. Kalu pada saat upacara biasa maupun upacara hari besar Negara tentu pengibarannya satu tiang penuh.
Bendera juga dipakai saat prosesi upacara pemakaman, khususnya buat mereka yang dianggap berjasa kepada Negara, seperti mantan presiden dan wakilnya, mantan pejabat Negara baik sipil atau militer, para pejuang dan veteran.
Adapun ketentuan ukuran Bendera Negara yaitu :
a.       200 cm X 300 cm untuk penggunaan di lapangan Istana kepresidenan.
b.      120 cm X 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum.
c.       100 cm X 150 cm untuk penggunaan di dalam ruangan.
d.      36 cm 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan wakil Presiden.
e.      30 cm X 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat Negara.
f.        20 cm X 30 cm untuk penggunaan di mobil/kendaraan umum.
g.       100 cm X 150 cm untuk penggunaan di kapal laut dan kereta api.
h.      30 cm X 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara.
i.         10 cm X 15 cm untuk penggunaan di meja.
Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di :
1.       Istana Presiden dan wakil Presiden.
2.       Gedung atau kantor lembaga Negara.
3.       Gedung atau kantor lembaga pemerintah.
4.       Gedung atau kantor lembaga pemerintah non kementrian.
5.       Gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah.

16.  Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara

Lagu Indonesia Raya diciptakan WR Supratman dan diperdengarkan pertama kali pada saat sumpah pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 dengan menggunakan biola. Teks lagu
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “SinPo” pada edisi bulan November 1928.
Lagu Wajib Nasional diantaranya adalah: Bagimu Negri (cipt: R. Kusbini); bangun Pemuda Pemudi (cipt: A. Simanjutak); Bendera Merah Putih (Ibu Soed); Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed); Dari Sabang Sampai Merauke (R. Soerardjo); Garuda Pancasila
(Sudharnoto); Gugur Bunga (Ismail Marzuki); Halo-halo Bandung (Ismail Marzuki); Hari Merdeka (Husein Mutahar); Hymne Guru (Sartono); Ibu Kita Kartini (WR. Supratman); Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki); Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki); Maju Tak Gentar (C.
Simanjutak); Mengheningkan Cipta (Truno Prawit); Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki); Satu Nusa Satu Bangsa (L. Manik); Syukur (Husein Mutahar);

Lagu daerah Nusantara. Untuk Jawa Tengah diantaranya adalah:
gambang Suling, Gundul Pacul, Ilir-Ilir, Jamuran, Jaranan.
Untuk daerah lain semisal Manuk Dadali, Tokecang, Bubuy Bulan, Es Lilin (Jabar), Cublak-Cublak Suweng, Tanduk Majeng (Jatim), Ampar-Ampar Pisang (Kalsel), Anak Kambing Saya (NTT), Angin Mamiri (Sulsel), Apuse (Papua), Bungong Jeumpa (Aceh), Butet (Sumut), Cik-Cik Periuk (Kalbar), Goro-Goro Ne (Maluku), Injit-Injit Semut (Jambi), Jali-Jali, Kicir-kicir (Jakarta), Kampuang Nan Jauh Di Mato (Sumbar), Suwe Ora Jamu (Yogyakarta).

17.  Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RI

Lambang Negara RI adalah Garuda Pancasila. Lambang Negara wajib digunakan di:
a)      dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuanpendidikan;
b)      diluar istana dan rumah jabatan presiden/wapres, rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat;
c)      lembaran negara, tambahan lembaran negara, beritanegara, dan tambahan berita negara;
d)     paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah; (e). uang logam dan uang kertas;
e)       materai.

Dalam lambang Garuda Pancasila memiliki perisai yang di dalamnya terdapat 5 lambang yang mencerminkan masingmasing sila dari Pancasila. Ke-lima lambang/gambar tersebut adalah:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima;
-          Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
-          Sila Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas
perisai;
-          Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai;
-          Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai.

18.  Dapat Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

Pada point ini seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mampuh menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah baku Bahasa Indonesia.
Di masyarakat berkembang slogan “Pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar” dan tampaknya slogan itu hanya mudah untuk diucapkan, akan tetapi dalam implementasinya sulit.
Siapapun anda dan berasal dari daerah manapun anda upayakan untuk bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Walau di keseharian dalam lingkungan anda biasa menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi sehari-hari, maka dalam momen tertentu anda dituntut untuk mampuh berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu, dari ujung timur sampai ujung barat, dari Sabang sampai Maraoke akan mampuh berkomunikasi satu sama lain tanpa ada kesalah pahaman kalau menggunakan Bahasa Indonesia.
Selain itu, bahasa Indonesia dapat mempererat tali persahabatan dan persaudaraan antar penduduk yang berada di tanah air Indonesia ini. Jadi, apapun kemampuan bahasa daerah anda sebagai warga Negara Indonesia kita harus mampuh berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dan kitapun harus bangga memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.


19.  Telah Menabung Secara Rutin dan Setia Membayar Uang Iuran Untuk Reguunya Yang Diperoleh Dari Usahanya Sendiri.
Seorang anggota Penggalang Ramu harus membiasakan diri untuk menabung secara rutin. Berapapun uang yang kita miliki, harus disisihkan untuk kita tabung. Ada pepatah yang tidak asing di telinga masyarakat kita bahwa hemat pangkal kaya. Maksud hemat di sini adalah tidak membelanjakan uang kalau tidak untuk hal-hal yang penting saja dan berupaya selalu menyisihkan uang untuk ditabung.
Menghamburkan uang melalui pembelanjaan tentang sesuatu hal yang tidak diperlukan merupakan gaya hidup boros. Membelanjakan uang pada sesuatu yang tidak diperlukan merupakan kemubaziran. Mubazir adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT. Jadi, budayakanlah hidup hemat dengan cara rajin menabung dan cermat dalam mempergunakan uang kita pada barang-barang yang sekiranya sangat diperlukan saja.
Selain itu, seorang calon anggota Penggalang Ramu harus setia membayar uang iuran untuk regunya tanpa ditagih oleh bendahara atau juru uang yang diperoleh dari usahanya sendiri. Yang di maksud dengan diperoleh dari usahanya sendiri yaitu kita membayar iuran dari uang kita sendiri (uang jajan/uang saku karena belum bekerja) bukan minta uang secara khusus kepada orang tua untuk membayar iuran, akan tetapi iuran itu dibayar dengan menyisihkan uang jajan/uang saku yang diperolehnya dari orang tua.
Besarnya iuran disesuaikan dengan kemampuan ekonomi anggota Penggalang dan disepakati bersama melalui Musyawarah Penggalang yang dihadiri oleh pemimpin dan wakil pemimpin regu, pemimpin dan bendahara pasukan, Dewan Penggalang dan dibimbing oleh Pembina Gugus Depan.
Uang Iuran ini dipergunakan untuk keperluan Kegiatan Kepramukaan di Gugus Depan itu sendiri dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan dengan penuh kejujuran.

20.  Dapat Menyebutkan Dan Menjelaskan Manfaat Sedikitnya Dua Jenis Alat Teknologi Informasi Modern
Kata informasi memiliki arti tersendiri dan dalam penerapannya membutuhkan alat atau hardware yang spesifik. Sekarang kita mengenal begitu banyak alat komunikasi yang membuat jarak tidak lagi menjadi masalah selama alat komunikasi tersebut tersedia. Informasi dapat ditayangkan atau disampaikan ke suatu tujuan yang jauh menggunakan peralatan-peralatan di bawah ini :
1.       Komputer, yaitu alat yang berguna untuk mengolah data menjadi informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan sebelumnya.
2.       Proyektor LCD (Liquid Crystal Display), yaitu alat untuk menayangkan informasi yang berasal dari komputer atau media informasi lain seperti DVD Player. Alat ini memiliki keunggulan karena mampu menayangkan informasi berformat video. Proyektor LCD sering digunakan sebagai alat presentasi atau media pembelajaran di kelas.
3.       OHP (Over Head Projector), yaitu alat untuk menayangkan informasi statis yang tertulis pada plastik transparansi. Tidak seperti proyektor LCD, OHP hanya dapat menayangkan gambar diam. Alat ini muncul lebih dulu sebelum proyektor LCD ditemukan.
4.       Radio, yaitu alat penerima informasi yang berasal dari stasiun pemancar berupa gelombang elektromagnet yang membawa informasi suara. Gelombang ini melintas dan merambat melalui udara, bahkan merambat melalui ruang angkasa yang hampa udara.
5.       Televisi, yaitu alat penerima informasi yang berupa gambar dan suara. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak/visual). Artinya, informasi dapat dipancarkan dari jarak jauh dan penerima informasi membutuhkan sebuah alat yang disebut televisi untuk menerima informasi dalam bentuk suara dan visual.
6.       Internet, yaitu hubungan antar komputer dalam suatu jaringan global yang memungkinkan setiap komputer saling bertukar informasi. Hubungan antar komputer ini menggunakan apa yang disebut protokol Internet (Internet Protocol). Internet menghubungkan komputer di seluruh dunia yang jumlahnya dapat mencapai ratusan juta buah.
7.       GPS (Global Positioning System), yaitu alat informasi berfungsi menentukan letak, arah atau kecepatan benda yang berada di permukaan bumi. Umumnya GPS ditempatkan di mobil atau kendaraan lainnya. Dengan GPS, pengendara mobil dapat mengetahui posisinya setiap saat.
8.       Faximile, yaitu alat untuk mengirim dan menerima dokumen melalui jalur telepon. Dokumen yang dikirim dengan faximile sama persis dengan dokumen asli. Secara sederhana, cara kerja faximile mirip dengan mesin fotokopi atau scanner, hanya saja outputnya keluar di tempat yang jarak jauh. Tentu saja, pengirim dan penerima harus sama-sama memiliki mesin faximile agar dapat mengirim informasi dengan cara ini.
9.       Satelit komunikasi, yaitu benda buatan manusia yang diletakkan di ruang angkasa untuk keperluan telekomunikasi. Ada bermacam-macam fungsi satelit, misalnya untuk memancarkan sinyal dari stasiun televisi. Gelombang yang dipancarkan stasiun televisi dipancarkan ke ruang angkasa terlebih dahulu dan diterima oleh satelit, kemudian baru diteruskan ke wilayah yang sulit dijangkau oleh antena pemancar di permukaan bumi. Selain untuk siaran televisi, satelit juga digunakan untuk keperluan militer dan navigasi.
10.   Telepon, yaitu alat komunikasi berguna untuk mengirim data suara melalui sinyal listrik. Alat yang ditemukan oleh Alexander Graham Bell ini menggunakan kabel sebagai media penghantar.
11.   Handphone atau telepon seluler, yaitu alat komunikasi bergerak untuk mengirim data suara. Telepon seluler menggunakan gelombang elektromagnet sebagai media penghantar. Kelebihan telepon seluler dibanding telepon biasa adalah sifatnya yang mudah dibawa. Di Indonesia, ada dua jenis jaringan telepon seluler, yaitu jaringan GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan jaringan CDMA (Code Division Multiple Access). Dewasa ini, telepon seluler tidak hanya berguna sebagai alat komunikasi suara saja. Banyak fitur lain yang dimiliki telepon seluler, di antaranya SMS.




21.  Mengenal Dan Memilah Sampah

              Sampah siapapun pasti mengetahuinya. Ketika masih dibutuhkan, barang sangat dijaga dan diperlukan dengan baik. Namun, ketika tidak terpakai, barang dibuang begitu saja tanpa dipedulikan. Padahal, tidak semua sampah adalah musuh yang harus dimusnahkan. Melalui pengolahan secara terpadu sebagian besar sampah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kawan.
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia, yang ada hanyalah produk-produk tidak bergerak. Sampah bagi setiap orang memang memiliki pengertian relatif berbeda dan subjektif. Sampah bagi kalangan tertentu bisa saja menjadi harta berharga. Hal ini cukup wajar mengingat setiap orang memiliki standar hidup dan kebutuhan tidak sama.
Sampah atau waste memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun pada prinsipnya sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair dan gas.
Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang berasal dari mahluk hidup, seperti dedaunan sampah dapur. Sampah jenis ini sangat mudah terurai alami (degradable). Sementara itu, sampah anorganik atau sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable) seperti karet, plastik, kaleng dan logam merupakan bagian dari sampah kering.
Jika diurai secara rinci, sampah dibagi sebagai berikut :
1.       Human Erecta, merupakan istilah bagi bahan buangan yang di keluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil pencernaan. Tinja (faeces) dan air seni (urine) adalah hasilnya. Sampah manusia ini berbahaya bagi kesehatan karena bisa menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
2.       Sewage, yaitu air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik. Limbah cair rumah tangga umumnya dialirkan ke got tanpa proses penyaringan, seperti sisa air mandi, bekas cucian dan limbah dapur. Sementara itu, limbah pabrik perlu diolah secara khusus sebelum dilepas ke alam bebas agar lebih aman. Namun, tidak jarang limbah berbahaya ini disalurkan ke sungai atau laut tanpa penyarinagan.
3.       Refuse. Refuse diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga. Refuse inilah yang populer disebut sampah dalam pengertian masyarakat sehari-hari.
Sampah ini dibagi menjadi garbage (sampah lapuk) dan rubbish (sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk). Sampah lapuk adalah sampah sisa-sisa pengolahan rumah tangga (limbah rumah tangga) atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti sayur mayur. Sementara itu, sampah tidak lapuk merupakan jenis sampah yang tidak bisa lapuk sama sekali, seperti mika, kaca dan plastik. Sampah tidak mudah lapuk merupakan sampah yang sangat sulit terurai, tetapi bisa hancur secara alami dalam jangka waktu lama. Sampah jenis ini ada yang dapat terbakar (kertas dan kayu) dan tidak terbakar (kaleng dan kawat).
4.       Industrial Waste. Industrial Waste ini umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan bahan-bahan buangan dari sisa-sisa proses industri.

22.  Dapat Menjelaskan Teknik Penjernihan Air
Seorang anggota Penggalang Ramu harus memiliki keterampilan dalam proses teknik penjernihan air. Walau dalam kalimatnya hanya terbatas dapat menjelaskan teknik penjernihan air, tapi tidak ada salahnya kalau mereka dapat melakukan teknik penjernihan air.
Kebutuhan akan air bersih untuk air minum, memasak, mencuci, mandi dan sebagainya di daerah pedesaan dan pinggiran kota harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industry.
Adapun metode penjernihan air secara sederhana baik secara alami maupun kimiawi yang akan diuraikan berikut ini dapat digunakan di desa dan daerah pinggiran kota, karena menggunakan teknologi sederhana serta bahan dan alatnya mudah didapat. Metode penjernihan air tersebut antara lain adalah:
1.       Penyaringan 1 bahan-bahannya adalah kerikil, ijuk, pasir, arang tempurung kelapa dan pecahan bata.
2.       Penyaringan 2 bahan-bahannya adalah dengan batu, kerikil, pasir, arang, ijuk, koral.
3.       Penyaringan 3 bahan-bahannya adalah dengan kerikil, arang aktif, ijuk, pasir dan bahan kimia dengan tawas, bubuk kapur dan kaporit.
4.       Penyaringan 4 bahan-bahannya adalah ijuk, arang, kerikil, pasir, pecahan genting dan bahan kimia dengan tawas, bubuk kapur serta kaporit.
5.       Penyaringan 5 menggunakan biji kelor (Moringa Oleifera).
6.       Penyaringan 6 menggunakan jempeng (saringan batu cadas) di Bali.
7.       Penyaringan 7 menggunakan arang sekam padi.
Adapun metode penjernihan air yang akan diuraikan pada kesempatan ini yaitu penjernihan air minum secara sederhana ini merupakan penjernihan air dengan cara penyaringan.
Bahan penyaringan yang digunakan adalah kerikil, ijuk, pasir, arang tempurung kelapa dan pecahan bata.
Peralatan yang diperlukan yaitu 2 buah drum untuk ijuk, pipa PVC dengan diameter ¾ inci, kran air, pasir, kerikil, potongan bata, gergaji, parang, besi, bor, kuas, ember, cangkul.
Adapun cara atau proses pembuatannya yaitu :
1.       Membuat pipa penyaringan :
-          Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm,
-          Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm,
-          Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan tali plastik,
-          Salah satu ujung pipa dibuat ulir.
2.       Pemasangan Pipa Penyaring. Pipa penyaring dipasang pada drum pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
3.       Membuat drum pengendapan :
-          Buat lubang dengan bor besi 10 cm dari dasar pada dinding drum untuk pipa penyaring,
-          Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada soket yg sudah tersedia,
-          Pasang kran,
-          Buat lubang pada dasar drum dengan tutup.
4.       Membuat drum penyaring :
-          Buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
-          Isi drum berturut-turut dengan krikil setebal 20 cm, ijuk 5 cm, pasir 20 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm dan potongan bata 10 cm.
5.       Penyusunan drum endapan dan penyaringan :
-          Drum pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat,
-          Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam drum pengendapan,
-          Setelah 30 menit air dari drum pengendapan dialirkan ke dalam drum penyaringan,
-          Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari drum pengendapan.

23.  Dapat Membuat Dan Menggunakan Simpul Mati, Simpul Hidup, Simpul Anyam, Simpul Tiang, Simpul Pangkal Dan Dapat Menyusuk Tali, Membuat Ikatan Serta Menyambung Dua Tongkat
Pramuka identik dengan tali menali/simpul-simpul. Maka pada point 22 ini, seorang calon anggota Penggalang Ramu harus bisa membuat dan menggunakan simpul-simpul, menyusuk tali, membuat ikatan dan menyambung dua tongkat.
Pada kesempatan ini, penulis tidak memaparkan secara gamblang dari simpul, menyusuk tali dan membuat ikatan, hal ini dikarenakan keterbatasan literatur/saduran dan juga keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis pada aspek tali menali maupun pioneering.
Menyimak dari alasan di atas, tidak menjadi alasan bahwa calon anggota Penggalang Ramu terus berupaya untuk mencari sumber yang lain untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang tali-menali maupun pioneering ini.
1.      Simpul Mati
Simpul mati gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan tidak licin.
2.      Simpul Hidup
Simpul hidup berguna untuk mengikat dan dapat dilepaskan dengan cepat.
3.      Simpul Anyam
Simpul anyam berguna untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dan dalam keadaan kering.
4.      Simpul Tiang
Simpul tiang berfungsi untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak dengan leluasa, misalnya untuk mengikat leher binatang agar tidak tercekik.
5.      Simpul Pangkal
Fungsi dari simpul pangkal yaitu untuk mengikat tali pada tiang melalui suatu ikatan.

24.  Dapat Menjelaskan Kompas, Menaksir Tinggi Dan Lebar
Bentuk sederhana dari kompas adalah sebuah jarum (atau juga bisa menggunakan silet) yang kita beri muatan magnet (menggosok-gosokkan sebuah magnet di sepanjang jarum secara searah) lalu diletakkan di permukaan air (supaya mengapung kita bisa tusukkan ke sebuah gabus), maka secara otomatis jarum itu akan menunjuk ke arah utara dan selatan.
Begitulah cara kerja kompas, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi (bagian yang diberi warna pada jarum kompas biasanya menunjukkan arah Utara). Dimanapun kamu berada, jarum kompas selalu menujuk ke arah utara-selatan. Selanjutnya setelah kita mengetahui arah utara dan selatan tentu kita mengetahui pula mana arah barat dan timur.
Kompas belumlah cukup membantu, akan tetapi kita harus memiliki selembar peta. Dengan membuka peta dan mengamati dua atau tiga lokasi mencolok yang berada di sekeliling kita, lalu mencocokkan dengan yang tergambar di peta maka kita akan mengetahui posisi kita, kompas akan membantu kita dalam menentukan posisi lebih pastinya.
Kompas juga membantu kita dalam menentukan kemana tujuan kita. Pesawat terbang, kapal laut tidak memiliki jalan/rute khusus seperti halnya jalan mobil atau kereta api, sehingga mereka menggunakan
kompas sebagai pemandu arah tujuan. Dengan begitu pilot dan nahkoda dapat melakukan perjalanan di malam hari sekalipun tanpa harus melihat jalan.
Bentuk kompas yang lebih modern adalah GPS (Global Position System) yaitu alat yang langsung dapat menunjukkan posisi kita di permukaan bumi dengan bantuan satelit yang berada di atas kita. GPS yang lebih canggih juga menyertakan peta di dalam alatnya, sehingga tanpa peta, tanpa kompas, kita bisa menggunakan GPS untuk mengetahui posisi kita dan tujuan kita.
Untuk menaksir tinggi dan lebar dapat diperhatikan penjelasan dan tatacara dari tahap-tahap menaksir  itu sendiri yaitu :
Menaksir adalah meng-agak-agak atau mengkira-kira. Oleh karena itu, apabila hasilnya berselisih sedikit maka hasil penaksiran tersebut dianggap benar.
Hal-hal yang biasa ditaksir yaitu seperti (1) menaksir lebar, (2) menaksir tinggi, (3) menaksir arah mata angin.
Menaksir Lebar. Misalnya kita akan menaksir lebar sungai. Adapun tata cara menaksir lebar yaitu dapat dilakukan dengan cara (a) pilihlah objek yang ada di seberang sungai, lalu objek tersebut diberi tanda A, (b) tempat berdiri kita jadikan sebagai titik B, (c) buatlah sudut 90O dengan berjalan ke arah kiri sebanyak X langkah lalu tempat berhenti itu sebagai titik C, (d) lanjutkan langkah ke arah kiri lagi sebanyak ½ langkah lalu beri tanda D, (e) dari titik D buatlah sudut 90O,
lalu bergeraklah mundur sambil mengintai ke titik A dan titik C sampai titik A dan titik C berada pada satu garis lurus, (f) dengan demikian lebar sungai AB = 2 kali lebar DE.
25.  Mengenal Macam-Macam Sandi, Isyarat Morse Dan Semaphore

Pramuka identik juga dengan sandi, morse dan semaphore. Jadi seorang calon anggota Penggalang Ramu harus menguasai macam-macam sandi, morse dan semaphore.

Pada kesempatan ini, penulis tidak memaparkan secara menyeluruh dari sandi itu sendiri, hal ini dikarenakan keterbatasan literatur/saduran dan juga keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis pada segi sandi.
Menyimak dari alasan di atas, tidak menjadi alasan bahwa calon anggota Penggalang Ramu terus berupaya untuk mencari sumber yang lain untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sandi ini.
1.       Sandi
Sandi adalah suatu kode rahasia, di mana kerahasiaannya hanya diketahui oleh sekelompok orang saja.
Dalam kegiatan Pramuka, Sandi digunakan pada saat melakukan hiking. Tujuan dari penggunaan Sandi adalah agar calon anggota Penggalang Ramu dapat melatih diri untuk dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Dalam penggunaan Sandi, kuncinya harus jelas terlebih dahulu.
Sandi banyak macam dan jenisnya. Adapun macam dan jenis Sandi itu terdiri atas Sandi Angka, Sandi Kanji, Sandi AN, Sandi AZ, Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2, Sandi Jam, Sandi Rumput, Sandi Udang, Sandi Kimia, Sandi AND dan masih banyak lagi sandi-sandi yang lainnya. Akan tetapi dalam kesempatan ini penulis tidak akan memaparkan secara keseluruhan dari tata cara penggunaan sandi tersebut, melainkan hanya sandi yang biasa dipergunakan dalam setiap iven kegiatan. Adapun sandi-sandi tersebut yaitu :
a.      Sandi Angka
            A  =  1
            Z  =  26
          A    B    C    D    E    F    G    H    I      J      K      L      M      N
          1     2     3     4    5    6     7     8    9    10     11     12    13     14

          O      P      Q      R      S      T      U      V      W      X      Y      Z
          15   16     17     18    19     20     21    22      23     24     25     26

          Contoh penggunaannya
          4     8     9     18     7     8     1     13
          D     H              R       G      H      A      M

b.      Sandi  A N
          A  =  N
          A    B    C     D    E    F    G   H     I      J     K   L    M 
          N    O    P    Q    R    S    T    U    V    W    X   Y    Z

          Contoh penggunaannya
          X     V     F     J     N     A     G     B     E     B
          K      I     S    W    A      N     T     O     R    O
c.       Sandi A Z
A  =  Z
             A    B    C     D    E    F    G    H    I     J    K    L    M 
             Z     Y    X    W   V    U   T     R    S    Q   P    O   N

Contoh penggunaannya
K     V     M     T     T     Z     O     Z     M     T     H     Z     N      F
              P     E     N     G     G     A     L     A     N     G     R     A     M     U
d.      Sandi Kotak I
Sebelum menggunakan sandi kotak I ini perlu diketahui bahwa setiap hurup/abjad yang letaknya dekat garis batas maka hurup/abjad tersebut digantikan dengan bentuk garis yang ditempati hurup/abjad tersebut. Sedangkan hurup/abjad yang letaknya ke dua pada gambar dibubuhi tanda titik. Adapun contoh penggunaannya sebagai berikut :



e.       Sandi Kotak II
Pada penggunaan Sandi Kotak II ini hampir sama dengan tata cara penggunaan Sandi Kotak I, hanya saja urutan huruf yang ketiga pada gambar nanti dibubuhi dua buah titik. Adapun contoh penggunaannya sebagai beriku:
af.       Sandi Udang
Sandi Udang yaitu Sandi yang cara penggunaannya atau membacanya dimulai dari belakang. Sandi ini disebut Sandi Udang karena udang kalau berjalan itu mundur sehingga memiliki kesaamaan terhadap penggunaan Sandi ini yaitu dibaca mundur atau dari belakang. Contoh penggunaannya yaitu  : dewan penggalang
            G   N   A   L   A   G   G   N   E   P      N   A   W   E   D
            D   E   W   A   N      P   E   N   G   G   A   L   A   N   G

bg.      Sandi A N D
Penggunaan Sandi ini yaitu setiap ada tulisan atau kata AND maka harus dicoret atau tidak usah dibaca. Contoh penggunaannya yaitu :
            MAND   ANDA   JAND   ANDU      TAND   ANDE   RAND   ANDU  SAND
                artinya adalah MAJU TERUS.

2.       Isyarat Morse
Kata Morse sebenarnya berasala dari nama seorang bangsa Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukan pada tahun 1837, akan tetapi pada tahun 1851 dalam Konferensi Internasional baru diterima dan dipergunakan oleh seluru dunia.
Dari semboyan Morse ini, selain dipakai untuk merahasiakan berita, juga dapat diharapkan untuk melatih para Pramuka menjadi cerdas, trampil, tajam alat indera.
Semboyan Morse dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dengan cara melalui suara, sinar/cahaya, dan tulisan.
Semboyan Morse Melalui Suara. Umpamanya suara peluit, radio, pukulan alat dan lain sebagainya. Untuk jenis suara ini diusahakan dapat didengar oleh penerima pesan (komunikan) tapi dengan keadaan yang sunyi.
Semboyan Morse Melalui Sinar/Cahaya. Umpamanya sinar/cahaya lampu, senter, stormking dan lain-lain. Pada semboyan ini sinar/cahaya yang dikirim oleh pengirim cahaya/sinar (pengirim pesan/Komunikator) usahakan sinar/cahayanya dapat diterima oleh penerima pesan (komunikan).
Semboyan Morse Melalui Tulisan. Yaitu dengan menggunakan titik ( . ) dan strip ( - ). Untuk memudahkan dalam penggunaan semboyan Morse melalui tulisan dapat dipelajari  dengan langkah sebagai berikut :
-          Semboyan yang terdiri dari titik saja
E   =   .
I    =   . .
S   =   . . .
H  =   . . . .
-          Semboyan yang terdiri dari strip saja
T     =   -
M    =   - -
O     =   - - -
KH  =   - - - -
-          Semboyan yang tidak berlawanan
C  =  - . - .
J  =  . - - -
Z  =  - - . .
-          Semboyan yang berlawanan
A  =  . –                                               N  =  - .
U  =  . . –                                 D  = - . .
V  =  . . . –                               B  = - . . .
W  =  . - -                                 G  = - - .
Y  =  - . - -                               Q  = - - . –
-          Sandwiches
K  = - . –                            R  = . - .                P  = . - - .               X  = - . . –


-          Semboyan Morse untuk angka/nomor
1  = . - - - -                               6  = - . . . .
2  = . . - - -                               7  = - - . . .
3  = . . . - -                               8  = - - - . .
4  = . . . . –                               9  = - - - - .
5  = . . . . .                             0/10 = - - - - -
-          Semboyan Morse untuk aba-aba
            Berkumpul                  = . . . . . . . . . . tak terbatas
Berpisah                = - - - - - - - - - - tak terbatas
Bahaya                              = . - . - . - . - . - . – tak terbatas
Berhenti                = .
Balik kanan                       = . . .
Siap/awas              = -
Tunggu                              = . - . . .
Lari                                   = . - - .
           Istirahat di tempat        = - . . - -

2.       Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan memakai dua buah bendera. Adapun masing-masing dari bendera tersebut berukuran 45cmX45cm dengan warna merah dan kuning. Warna merah harus dipasang dekat dengan tangkainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah in:
Mengirim dan menerima berita dengan Semaphore hanya dapat dilakukan pada jarak lebih kurang 200 meter atau sampai sejauh bendera Semaphore tersebut dapat dilihat oleh mata. Dalam menyampaikan berita dengan isyarat Semaphore, usahakan posisi kita berada pada tempat yang terang/jelas dan jangan terhalang oleh sesuatu yang dapat menghalangi pandangan mata.
Untuk si pengirim berita (komunikator) sebaiknya dilakukan oleh dua orang, dengan masing-masing tugasnya yang satu membacakan isyarat dan yang satu lagi memberi isyarat dengan bendera Semaphore. Demikian juga untuk penerima berita (komunikan) alangkah baiknya dilakukan oleh dua orang, dengan masing-masing memiliki tugas yang satu menterjemahkan makna pengiriman berita dan yang satu lagi menulis berita pada media tulis.
Sikap pengirim dan penerima pesan adalah seperti orang yang sedang istirahat di tempat, yaitu di mana lebar kaki berjarak sama dengan lebar bahu. Demikian juga dengan memegang tangkai bendera Semaphore seolah-olah tangkai semaphore itu sambungan dari tangan kita. Adapun cara pengoprasian isyarat Semaphore dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

26.  Selalu Berpakaian Rapi Dan Memelihara Kesehatan Dan Kebersihan Diri Serta Lingkungannya
Seorang calon Penggalang Ramu harus membiasakan diri untuk selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya.
Seseorang yang selalu berpakaian rapi mencerminkan kepribadian diri yang rapi pula, dan orang lain yang melihatnya pun memiliki penilaian yang positif terhadap orang yang berpakaian rapi tersebut. Sebaliknya, orang yang berpakaian tidak rapi cenderung penilaian dari orang yang melihatnya selalu negatif, seperti penilaian layaknya kepada anak yang nakal. Dan memang yang terjadi di lingkungan masyarakat pada umumnya seperti itu, walaupun dalam kenyataannya tidak semua orang yang berpakaian tidak rapi memiliki akhlak yang tidak rapi pula, ada orang yang berpakaian rapi tapi diniatkan untuk menipu orang lain agar orang lain percaya dengan dia seakan-akan dirinya orang baik-baik padahal itu merupakan topeng yang licik, sehingga dia dapat melancarkan niat buruknya dengan mudah.
Tapi, akan lebih baik jika kita upayakan untuk membiasakan diri untuk selalu berpakaian rapi agar orang lain yang melihat kita tidak memiliki fikiran suudzon melainkan husnudzon kepada kita, sehingga perilaku berpakaian rapi kita mencegah orang lain berbuat dosa karena Suudzon. Dan semoga dengan membiasakan diri dengan berpakaian rapi menjadikan sebagai ladang amal ibadah kita.
Selain dituntut untuk berpakaian rapi, seorang calon anggota Penggalang Ramu dituntut pula untuk dapat menjaga dan memelihara kebersihan pada diri sendiri dan lingkungannya.
Agama mengajarkan, khususnya Islam bahwa “Kebersihan Sebagian Dari Pada Iman”. Jelaslah sudah bahwa kalau kita tidak bisa memelihara kebersihan sebagian Iman kita dipertanyakan.
Dengan menjaga dan memelihara kebersihan maka budaya hidup sehat dapat tercapai. Mustahil kita dapat hidup sehat kalau lingkungan kita kotor. Ada slogan yang mengatakan bahwa “Di Dalam Tubuh Yang Sehat Terdapat Jiwa Yang Kuat”. Dengan memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan, selain tubuh kita sehat maka jiwa (rohani) kita pun kuat, karena di lingkungan yang bersih kita menjadi nyaman untuk tinggal, tenang dalam beribadah, harmonis dalam kehidupan sehingga tidak terjadi stressor pada fikiran kita.
Yang di maksud dari menjaga dan memelihara kebersihan diri yaitu menjaga dan memelihara kebersihan anggota tubuh kita dari ujung rambut sampai ujung kaki. Intinya anggota tubuh kita harus bersih terhindar dari kotoran yang dapat menimbulkan penyakit, yang dibersihkan secara rutin dan teratur serta menyeluruh.
Sedangkan kebersihan lingkungan yaitu selalu menjaga dan memelihara lingkungan di mana kita berada dari kotoran (sampah) yang merusak keindahan dan dapat mengancam kesehatan. Di mana pun kita berada, maka lingkungan itu harus bersih, bukan sebaliknya malah kita menambah kotor tempat itu. Contoh lingkungan yang harus selalu kita jaga kebersihannya yaitu rumah, sekolah, tempat ibadah, tempat bermain kita sehari-hari dan tempat lain yang sekiranya pantas untuk dijaga kebersihannya.
27.  Dapat Baris-Berbaris
Baris-berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman disiplin, rasa persatuan dan kebersamaan serta rasa keindahan.
Aba-aba dalam berbaris ada tiga yaitu (1) aba-aba petunjuk, (2) aba-aba pelaksanaan dan (3) aba-aba peringatan.
Maksud dari dilakukannya baris-berbaris/berdiri dalam barisan yaitu untuk memudahkan pengawasan dan penertiban anggota, pembagian jatah secara merata, menghitung jumlah anggota.
Bentuk-bentuk dari barisan ada bermacam-macam yaitu barisan bentuk deret, bentuk angkare, bentuk lingkaran besar dan kecil, bentuk setengah lingkaran (tapal kuda), bentuk terbuka, bentuk panah, bentuk perlombaan, bentuk selat (gapura), bentuk selat balik, bentuk roda dan bentuk berbanjar/saf.
Jadi, untuk menuju Penggalang Ramu, maka seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mampuh untuk melakukan baris berbaris.

28.  Dapat Menjelaskan Sedikitnya Tiga Cabang Olahraga Dan Dapat Melakukan Dua Jenis Cabang Olahraga, Salah Satunya Olahraga Renang

1.      Cabang                              : Olahraga Air
Induk Organisasi               : Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI)
Didirikan tanggal              : 21 Maret 1951 
Sekertariat                         : Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta 10270, Indonesia.
2.      Cabang                              : Atletik
Induk Organisasi               : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
Didirikan tanggal              : 3 September 1950
Sekertariat                         : Jalan Asia-Afrika 18-19 Madya Stadium, Senayan,    Jakarta - 10270
3.      Cabang                              : Panahan
Induk Organisasi               : Persatuan Panahan Inonesia (PERPANI)
Didirikan tanggal              : 12 Juli 1953 di Yogyakarta
Sekertariat                         : JL. Pintu VII Lapangan Panahan Gelora Bung Karno Senayan Jakarta
     


29.  Mengetahui Adanya Perbedaan Perkembangan Fisik Tubuh
Tubuh manusia mulai berkembang sejak dari rahim ibunya sampai manusia tersebut dilahirkan dan terus berkembang sampai masa dewasa.  Perkembangan fisik tubuh manusia ini dapat mengarah ke bentuk tubuh pria dan wanita, tergantung pada tipe kromosom sel tubuhnya.  Perbedaan ini diciptakan karena masing-masing mempunyai peran biologis yang berbeda.
Manusia sebagai makhluk memiliki ciri-ciri :
1.    Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
2.    Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
3.    Memberikan tanggapan terhadap rangsangan.
4.    Memiliki potensi berkembang biak.
5.    Tumbuh dan bergerak.
6.    Berinterkasi dengan lingkungan.
7.    Mati
Tegaknya jalan manusia, dengan kepalanya tertonggok di atas badannya dengan baik, maka perkembangan otaknya baik.  Tempurung kepala manusia relatif lebih besar dibandingkan dengan binatang menyusui lainnya yang jalannya masih horizontal.  Manusia memiliki sistem syaraf  sentral yang berpusat di otaknya, di samping sistem syaraf periferi yang ada di seluruh tubuh.  Selain secara biologis keadaan otak manusia demikian, otak perlu selalu memperoleh latihan berpikir terus menerus , sehingga memiliki ketajaman.
Dalam kondisi otak demikianlah, manusia memiliki sifat ingin tahu.  Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya.  Seseorang merasa kurang puas, bila apa yang ingin diketahui tidak terjawab.  Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia dua tahun adalah “apa” nama benda tersebut, misalnya benda tersebut adalah pensil.  Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang masuk TK adalah “bagaimana” menggunakannya.  Setelah usianya lebih dewasa lagi maka mungkin akan muncul pertanyaan lain yaitu “mengapa” pensil dapat digunakan untuk menulis.  Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan usia saat pertanyaan itu diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus hasrat ingin tahunya terjawab.  
Pada anak remaja rasa ingin tahu membuatnya gelisah dan berusaha keras dan akhirnya ia dapat tahu, sedangkan di kalangan ilmuwan keingintahuannya mendorongnya terus, sehingga teka-teki yang ada dalam otaknya dapat terjawab. 
30.  Selalu Melakukan Aktifitas Fisik Tiap Hari Sedikitnya 30 Menit
Pada  point terakhir ini, seorang calon anggota Penggalang Ramu dituntut untuk dapat dengan rutin melakukan aktifitas fisik sedikitnya 30 menit.
Aktifitas fisik di sini tidak selalu dalam bentuk olahraga yang dilakukan secara khusus, akan tetapi dapat dilakukan sembari melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari, seperti jalan kaki ketika berangkat dan pulang sekolah, ketika bermain biasanya kita melakukan aktifitas fisik seperti berlari, melompat dan melempar dan lain-lain.
Aktifitas fisik di sini berguna untuk mengeluarkan keringat, sebab keringat merupakan zat sisa berupa racun yang memang harus kita keluarkan melalui aktifitas fisik yang harus kita lakukan setiap hari.
Dengan keluarnya keringat dari tubuh, maka tubuh menjadi lebih segar karena racun yang ada di dalam tubuh keluar bersama dengan keluarnya keringat itu. Dengan segarnya tubuh, kita dapat melakukan aktifitas dengan lebih konsentrasi lagi. Selain tubuh menajdi lebih segar, aktifitas fisik yang kita lakukan setiap hari dapat membuat tubuh kita menjadi sehat.
Sebaliknya, bagi orang yang tidak pernah melakukan aktifitas fisik tubuhnya terasa lunglai, lemas dan tampak terlihat loyo, karena pengarus dari zat sisa berupa racun yang ada di dalam tubuh kita ini tidak dikeluarkan. Orang yang tidak pernah melakukan aktifitas fisik akan mengakibatkan penumpukan kolesterol yang pada akhirnya nanti akan menyumbat peredaran darah dan hal inilah yang dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Jadi lakukanlah aktifitas fisik guna kesehatan tubuh kita, sebab kesehatan sangatlah mahal harganya.
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

B.     Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
       1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat  
            pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
       2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.
       3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta 
           meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.

0 komentar:

Posting Komentar